Jatimhits.id (Surabaya) – Jelang memon hari Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru), masyarakat tidak perlu takut terkait ketersediaan uang tunai. Pasalnya, Perwakilan Bank Indonesia (Kpw BI) Provinsi Jawa Timur sudah menyiapkan uang tunai sebesar Rp.11,30 triliun.
Menurut Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jatim, Doddy Zulverdi, jumlah uang yang disiapkan tersebut sesuai dengan proyeksi kebutuhan uang masyarakat menjelang dua momen besar pada akhir tahun ini diperkirakan akan mencapai sekitar Rp.11,30 triliun.
“Kebutuhan uang tunai saat Nataru ini di Jatim diprediksi mencapai Rp.11,30 triliun,” ujarnya Doddy saat melakukan Bincang Bareng Media (BBM) pada Selasa (12/12/2023).
Doddy menyebutkan, proyeksi outflow jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 sebesar Rp.11,30 triliun atau 99,8% year to year (yty). Angka ini menurun dibandingkan realisasi outflow pada 2022 sebesar Rp.11,33 triliun.
“Penurunan tersebut sejalan dengan semakin berkembangnya transaksi digital di kalangan masyarakat,” ujarnya.
Lebih lanjut menurut mantan Kepala Kpw Sumatra Utara ini menjelaskan bahwa strategi pemenuhan kebutuhan di seluruh wilayah Jawa Timur.nantinya akan dilakukan pengiriman uang secara front loading kepada satker kas di Jatim yaitu KPwBI Malang, KPwBI Kediri dan KPwBI Jember.
Saat ini Kpw BI Provinsi Jatim telah mendorong perbankan memberikan layanan penarikan/penukaran uang kepada masyarakat secara optimal, serta nantinya juga akan memastikan mesin ATM/CRM terisi dan beroperasi dengan baik.
“Dimana pada bulan November 2023 inflow BI Jatim sebesar Rp 5,4 triliun, menurun 24,6% (mtm) dan -6,2% (yoy),” ujarnya.
Sedangkan outflow November 2023 mencapai Rp 8,2 triliun atau mengalami kenaikan 85,7% (mtm), namun secara year on year (yoy) turun sebesar 3,3%.
Sementara itu, untuk penggunaan pemanfaatan transaksi melalui QRIS di Jatim terus mengalami trend kenaikan dengan ditandai naiknya jumlah merchant.
“Jumlah merchant QRIS di Jatim selama Oktober 2023 sebanyak 3,35 juta merchant atau naik 41,35% (yoy) dibanding Oktober 2022. Merchant QRIS tersebar didominasi oleh merchant UMKM,” sambungnya.
Doddy menambahkan, posisi pengguna QRIS di Jatim Oktober 2023 sebanyak 5,96 juta, tumbuh 56,33% secara year on year dibanding Oktober 2022. “Volume transaksi QRIS di Jatim di Oktober 2023 masing-masing mencapai Rp 2,82 triliun, naik 330% year on year, dan 25,38 juta transaksi atau naik 215% secara year on year,” pungkasnya.
Sementara itu, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Bandoe Widiarto, menambahkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan perbankan di Jatim untuk melakukan penagihan kepada BI Jatim hingga tanggal 27 Desember 2023.
“Kami mendorong perbankan di Jatim untuk segera melakukan penagihan ke BI, karena tanggal 27 Desember merupakan hari operasional terakhir pada tahun ini,” ujarnya.
Bandoe menambahkan, BI Jatim juga telah menyiapkan sistem BI fast beroperasi selama 24 jam setiap hari agar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat selama momen Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.,”pungkasnya. (De@sy)