Jatimhits.id (Surabaya) – Di era modern yang penuh dengan kemajuan teknologi dan globalisasi, masyarakat semakin menyadari pentingnya nilai-nilai dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Gaya hidup berkah, yang mengintegrasikan aspek spiritual, etis, dan kemiskinan, kini menjadi pilihan banyak orang. Dan Wanita memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari.
Saat ini wanita harus produktif dari rumah tanpa harus meninggalkan keluarga hal ini ditegaskan Mantan finalis Akademi Fantasi Indosiar (AFI), Kartika Putri atau yang akrab dipanggil Nia AFI, kini dikenal sebagai beauty enterpreneur yang menjadi salah satu narasumber dalam talkshow ‘Gaya Hidup Modern, Sadar Nilai, Penuh Berkah” rangkaian kegiatan FESyar 2025 yang di gelar di kawasan Masjid Al Akbar Surabaya.
Wanita asli Surabaya ini mengatakan bahwa saat ini wanita harus aktif hal termasuk juga harus bisa berkarya. Karena tidak di punkiri kondisi ekonomi saat ini sedang tidak baik. Oleh karena itu ia mendorong agar wanita bisa berdaya dan berkarya.
“Tidak ada salahnya wanita juga berdaya membantu perekonomian keluarga karena saat ini kesempatan dan peluang sangat besar untuk bisa berbisnis terutama di era digitalisasi yang semakin mudah.Sehingga bisa menghasilkan uang tanpa meninggalkan keluarga,” ujarnya.
Ibu 2 anak yang saat ini aktif bisnis kecantikan halal ini menceritakan bagaimana perjalanannya mulai dari artis jebolan acara pencarian bakat Akademi Fantasi Indosiar (AFI) musim kedua yang juga dikenal karena kisah cintanya dengan Adit AFI uang juga jebolan AFI kemudian menjalin hubungan cinta tahun 2004 dan resmi menikah pada 17 Juni 2011 ini juga sempat bekerja kantoran hingga memutuskan menjadi ibu rumah tangga pada tahun 2016.
“Waktu itu saya benar-benar full di rumah, 24 jam ngurus anak. Tapi karena saya sudah terbiasa mencari penghasilan, saya merasa perlu melakukan sesuatu yang produktif dari rumah,” ujar Nia.
Karena kecintaannya pada dunia kecantikan inilah yang membawa bertemunya peluang bisnis yang sesuai passion yaitu kecantikan dan bergabung di salah satu merek kosmetik terkenal yang beranggotakan ratusan ribu wanita.
“Saya suka make-up, suka perawatan diri, akhirnya alhamdulillah menemukan peluang ini. Saya ingin semua perempuan di luar sana juga bisa punya penghasilan dan tetap produktif, tanpa harus meninggalkan rumah,” tambahnya.
Melalui brand kecantikan Oriflame, Nia tidak hanya menjual produk kecantikan, tetapi juga membagikan ilmu dan sistem bisnis berbasis syariah.
“Kalau biasanya produk kecantikan kita beli tapi tidak menghasilkan apa-apa, di sini saya share ke teman-teman supaya bisa menghasilkan. Produk yang kita jual harus 100% halal, dan sistem bisnisnya pun harus syariah supaya berkah,” tegasnya.
Menurut ibu 2 anak ini semua perempuan berhak berdaya. Seperti yang dilakukan saat ini, dimana seluruh jaringan bisnis kecantikannya beranggotakan perempuan dari beragam latar belakang, mulai dari ibu rumah tangga, guru, karyawan, bankir, hingga profesional bisa mencari penghasilan tambahan.
“Semua punya peluang yang sama untuk sukses. Bonus berdasarkan omzet yang dikumpulkan, bukan karena siapa yang duluan bergabung,” jelasnya.
Pada kesempatan ini Nia mengingatkan agar perempuan yang akan menjalankan bisnis kecantikan atau bisnis apapun perlu lebih jeli tentang adanya Lebel halal pada produk kecantikan demi kenyamanan konsumen.
“Lebel halal itu wajib, karena produk yang kita pakai menempel di tubuh kita. Di Indonesia, pasar kosmetik halal sangat besar, bahkan Indonesia menduduki peringkat pertama untuk wise fashion di Asia,” ujarnya.
Ke depan, Nia ingin semakin banyak perempuan bisa mandiri secara finansial melalui bisnis ini atau bisnis-bisnis lainnya.
“Setiap orang mempunyai target dan tujuan masing-masing. Saya ingin tim saya berkembang, dan mereka bisa merasakan manfaat yang sama seperti saya,” tutupnya. (Dsy)