Jatimhits.id (Surabaya) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur kembali mengukuhkan posisinya sebagai ‘jujugan’ atau referensi penting bagi perwakilan negara-negara sahabat yang berkantor di Jawa Timur. Setelah sebelumnya menerima kunjungan kehormatan dari Konsulat Jenderal Amerika Serikat dan hukum istimewa dari Menteri Luar Negeri Australia, BPBD Jatim kian diminati sebagai mitra strategis dalam urusan kebencanaan dan keamanan regional.
Tren positif ini diakhiri dengan kedatangan delegasi dari Konsulat Jenderal (Konjen) Jepang di Surabaya, yang menyambangi kantor BPBD Jatim, Selasa (21/10/2025).
Kunjungan ini menjadi bukti terbaru eratnya perhatian komunitas internasional terhadap kapabilitas dan sistem pencegahan bencana yang dimiliki Jawa Timur.
Tak tanggung-tanggung, kunjungan dari Negeri Matahari Terbit kali ini dipimpin langsung oleh Wakil Konsul Jenderal (Wakonjen) Jepang, Ishii Yutaka didampingi Regional Security Officer, Tuan Ishikawa, serta Staf Konjen Jepang, Defit Tri Hardianto.
Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto didampingi Kabid KL Satriyo Nurseno dan Plt. Kabid RR Dhany Aribowo serta Kalaksa BPBD Kabupaten Pasuruan Sugeng Hariyadi dan Kasubbag TU BPBD Jatim, Galih Perwira menyambut langsung kedatangan Tim Konjen Jepang kali ini.
Kunjungan ini selain membahas potensi kolaborasi dan berbagi pengalaman (knowledge sharing) antar kedua pihak dalam menangani potensi ancaman bencana.
Selain itu Tim Konjen Jepang juga banyak berdiskusi tentang berbagai perkembangan kejadian bencana di Jatim termasuk, runtuhnya bangunan di Ponpes Al-Khoziny, Sidoarjo.
Pada kesempatan ini, Tim Konjen Jepang juga mendalami upaya kesiapsiagaan BPBD Jatim untuk menghadapi berbagai potensi bencana di Jatim, tidak terkecuali, bencana hidrometeorologi hingga kegiatan pasca bencana yang dilakukan BPBD Jatim.
Tim Konjen Jepang juga berkesempatan mengulas ruang Pusdalops dan Taman Edukasi Bencana BPBD Jatim.
Bahkan Deputi Konjen Jepang dan Keamanan Regional juga mencoba sejumlah wahana edukasi kebencanaan, seperti, simulator gempa, Virtual Reality (VR) bencana dan Tenda Pendidikan Bencana (Tenpina).
“Kami sebetulnya sudah bekerja sama dengan BPBD Jatim. Saat ini, kami juga ingin mengetahui kondisi dan potensi bencana untuk kami sampaikan ke warga Jepang disini,” terang Deputi Konjen Jepang, Ishii Yutaka.
Ia juga mengapresiasi, upaya edukasi bencana yang dilakukan BPBD Jatim melalui Tenpina.
“Saya kira, fasilitas disini juga sudah komplit. Tinggal, bagaimana meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bencana, seperti yang disampaikan tadi,” lanjutnya
Sementara itu, Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto menyampaikan terima kasih atas kunjungan Deputi Konjen Jepang ke kantor BPBD Jatim.
“Saya sampaikan terima kasih atas kunjungan Deputi Konjen Jepang beserta seluruh jajarannya yang sudah berkenan mengunjungi kantor BPBD Jatim,” kata Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto.
Diakuinya bahwa dibalik sejumlah keberhasilan menanggulangi berbagai kebencanaan di Jawa Timur, ternyata masih banyak permasalahan yang tengah di hadapi BPBD Jatim diantaranya saat ini sedang mengupayakan membangun kesadaran masyarakat terhadap pencegahan bencana seperti tidak membuang sampai di sungai serta terkait permasalahan tanaman Eceng Gondok yang selama ini kerap menjadi penyumbat aliran sungai, dan mengakibatkan banjir.
Menurut Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto, selama ini belum ada penelitian terhadap tanaman Eceng Gondok yang tumbuh di sepanjang aliran sungai ini belum bisa dimanfaat lebih jauh.
“Mungkin di depannya kalau negara berkenan Jepang bisa melakukan penelitian lebih lanjut tentang tanaman ini,” katanya.
Kalaksa BPBD Jatim berharap, kunjungan ini semakin mempererat kerja sama strategi antara Jepang dan Jawa Timur, khususnya dalam peningkatan kapasitas dan transfer teknologi mitigasi bencana, sehingga bisa memberikan solusi terhadap permasalahan kebencanaan di Jatim. (Deasy)


























