Jatimhits.id (Surabaya) – Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Syariah serta Usaha Pesantren Kian Menjadi Sorotan sebagai Kunci Kemandirian Ekonomi Masyarakat
Dalam upaya memperkuat fondasi ekonomi masyarakat, pemberdayaan UMKM Syariah dan usaha pesantren muncul sebagai strategi penting untuk mencapai kemandirian ekonomi. Konsep ini tidak hanya berfokus pada pembangunan ekonomi lokal, tetapi juga penerapan pada prinsip-prinsip syariah yang menekankan keadilan, transparansi, dan keberkahan.
Hal ini menjadi perhatian serius dalam rangkaian kegiatan FESyar Regional Jawa 2025 di Masjid Nasional Al Akbar Surabaya yang dikemas dalam Talkshow bertajuk “Pemberdayaan UMKM Syariah dan Usaha Pesantren untuk Mendorong Kemandirian Ekonomi”.
Talkshow ini menampilkan empat nara inspiratif yang berbagi pengalaman sukses dan tips praktis untuk menggerakkan roda ekonomi berbasis syariah antara lain Pemimpin Segmen Bisnis Wilayah Timur PT Paragon Technology and Innovation, Richa Wahyu Arifani, AVP Group Head of Quality Assurance and Quality Control Kopi Kenangan, Sally Rachmatika,
Ketua Ikatan Pesantren Annuqayah, Moh. Naqlib Hasan, S.Sos., M.Pd.I., Gus Anas Al Hifni dari Pondok Pesantren Sunan Drajat
Salah satu Narsum yaitu Pemimpin Segmen Bisnis Wilayah Timur PT Paragon Technology and Innovation, Richa Wahyu Arifani, berbagi cerita bagaimana perusahaan bisa berkolaborasi dengan UMKM lokal untuk memperkuat rantai pasok produk halal.
“Saat ini UMKM harus berani naik kelas dengan meningkatkan kualitas produk agar bisa menembus pasar nasional bahkan global,” ujarnya.
Sementara itu AVP Group Head of Quality Assurance and Quality Control Kopi Kenangan, Sally Rachmatika, pada kesempatan ini juga membagikan kiat bagaimana menjaga kualitas dan jaminan halal dalam bisnis. Sally menekankan pentingnya standar mutu bagi UMKM agar produknya diterima konsumen secara luas.
“Kalau kualitas terjaga, kepercayaan konsumen ikut naik,” ujarnya.
Sedangkan Gus Anas Al Hifni dari Pondok Pesantren Sunan Drajat menceritakan bagaimana pesantren mampu mandiri melalui berbagai unit usaha, mulai dari pertanian, peternakan, hingga industri kreatif.
Menurut Gus Anas, usaha ini bukan hanya membantu operasional pesantren, tapi juga memberi lapangan kerja bagi masyarakat sekitar.
Sementara itu Ketua Ikatan Pesantren Annuqayah, Moh. Naqlib Hasan, S.Sos., M.Pd.I., menegaskan pentingnya kerja sama antara pesantren, pemerintah, dan perbankan syariah.
“Kita harus menciptakan model bisnis yang tidak hanya menguntungkan, tetapi juga membawa manfaat sosial bagi masyarakat,” tegasnya.
Diharapkan dengan adanya kolaborasi antara pesantren, UMKM syariah, pemerintah, dan pemangku kepentingan lainnya menjadi kunci untuk mencapai kemandirian ekonomi yang berkelanjutan dan berkeadilan. Dengan penerapan prinsip syariah dan fokus pada pemberdayaan masyarakat, UMKM syariah dan usaha pesantren dapat menjadi pilar penting dalam struktur ekonomi Indonesia (Dys)