Jatimhits.id (SURABAYA) – Wakil Sekjen Bidang Komunikasi DPP PDI Perjuangan, Adian Yunus Yusak Napitupulu memiliki kesan tersendiri pada sosok Tri Rismaharini, mantan Menteri Sosial yang saat ini juga menjadi Bacalon Gubernur Jatim.
Saat mengawali pidatonya pada pembukaan rapat kerja daerah khusus (rakerdasus) DPD PDI Perjuangan Jawa Timur di Hall Vasa Surabaya Hotel, Kamis (26/9/2024) mantan aktivis aktivis ’98 ini menceritakan peristiwa setahun lalu. Ketika Menteri Sosial Tri Rismaharini menelepon dirinya pada suatu malam menjelang dini hari.
“Saya dan istri beranjak tidur. Istri sudah mengenakan daster. Nggak peduli banget ini orang, malam-malam telepon,” kata Adian.
Anggota DPR RI asal dapil Jawa Barat V pun kaget sekaligus haru ketika Menteri Risma menanyakan perihal warga di daerah pemilihannya, Kabupaten Bogor yang sedang berjibaku dengan bencana kekeringan.
“Oh, jadi begini rupanya karakter Bu Menteri Risma. Dia bergerak bukan karena perintah pemimpin atau atasan, tetapi dilatarbelakangi penderitaan rakyat. Nggak peduli di luar jam kerja, jika menyangkut urusan rakyat, dia bergerak cepat. Baiklah kalau begitu, saya siap membantu,” kata Adian memahami sosok dan karakter mantan Wali Kota Surabaya itu.
Langkah penyelesaian bencana kekeringan di Bogor kemudian disusun keduanya pasca telepon malam itu. Menyuplai udara untuk penyelesaian jangka pendek, sekaligus merancang solusi jangka panjang.
“Berkat saran dan bantuan Bu Risma akhirnya terpasang hampir 50 sumur bor. Warga terhindar dari bencana kekeringan. Mewakili warga Bogor, kami sampaikan terima kasih pada forum yang terhormat ini,” kata Adian disambut riuh tepuk tangan peserta rakerdasus.
Dari fakta itu, Adian pun meyakini jika Risma mendapat kepercayaan sebagai gubernur, maka akan menjadi berkah bagi rakyat Jawa Timur.
āDan kepada para kader, kelak pada suatu saat ketika Bu Risma menjadi Gubernur, bersiaplah mendapat telepon di malam hari untuk menyelesaikan persoalan rakyat,ā kata Adian.
Rakerdasus diikuti unsur 3 pilar PDI Perjuangan. Dari Struktur Partai yakni 666 Ketua PAC se-Jawa Timur, pengurus DPC dari 38 Kabupaten dan kota. Kemudian legislator dari berbagai tingkatan serta calon kepala daerah dan wakil kepala daerah kader Partai (Deasy)