Jatimhits.id (Surabaya) – PDI Perjuangan baru saja merayakan HUT ke 52 tahun yang mengambil tema “Satyam Eva Jayate”
Menurut Ketua Bidang Kehormatan DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Budi Sulistyono menegaskan bahwa arti tema HUT ke-52 PDIP tahun ini mengambil kebenaran yang akan menang, tema ini akan menjadi pegangan bagi semua kader Banteng dalam Wakil menghadapi tantangan di masa depan.
Menurut Kanang, panggilan akrabnya, selama kurun waktu 52 tahun PDI Perjuangan telah membuktikan bahwa kebenaran akan selalu muncul di tengah berbagai tantangan.
“Merefleksikan perjalanan Partai, kita disadarkan bahwa kebenaran akan selalu muncul di tengah kekeruhan. Ini bukan sekedar tema, tapi semangat yang akan terus kita jaga dan implementasikan. Api perjuangan yang tak kunjung tiba harus menjadi kekuatan kita untuk menghadapi masa depan,” ujar Kanang.
Pernyataan tersebut diungkapkan dalam seminar menyambut HUT ke-52 PDI Perjuangan yang digelar di salah satu hotel di Surabaya, Sabtu (11/1/2025).
Acara seminar bertajuk Refleksi 52 Tahun PDI Perjuangan “Perjalanan Panjang Serta Berliku Merawat dan Mengawal Demokrasi” itu menghadirkan 3 narasumber, pengamat politik Adi Prayitno M.Si, dan Prof. Ikrar Nusa Bhakti Ph.D, serta Ketua DPP PDIP Ir Bambang Wuryanto MBA atau Bambang Pacul.
Antusiame peserta yang hadir dalam acara seminar sangat tinggi. Dimana terlihat kader, akademisi dan organisasi kepemudaan di Jawa Timur tampak menghadiri acara ini.
Pada kesempatan ini Kanang yang juga anggota DPR RI tersebut juga menjelaskan perjalanan PDI Perjuangan selama ini penuh dengan dinamika dan tantangan.
Mulai dari peristiwa penyerangan kantor DPP PDI yang dipimpin Megawati pada 27 Juli 1996 yang bertujuan memunculkan eksistensi partai, hingga larangan Megawati Soekarnoputri menjadi Ketua Umum. Namun sejarah telah membuktikan bahwa PDI Perjuangan tetap kokoh berdiri dan terus melangkah maju.
Terlebih lagi, pada pemilu 1999 lalu, partai berlambang banteng bermoncong putih ini berhasil meraih kemenangan dan mengantarkan Megawati menjadi presiden perempuan pertama di Indonesia.
“Sejarah telah membuktikan, meski ada banyak upaya untuk menghancurkan eksistensi partai ini, kebenaran selalu bergerak. Ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua, bahwa perjuangan yang dilandasi nilai kebenaran tidak akan pernah sia-sia,” ucapnya.
Lebih lanjut, Lanang juga mengatakan bahwa relevansi tema Satyam Eva Jayate yang diambil sekarang dalam konteks politik kekinian sangat tepat. Di tengah krisis panutan yang melanda, dia menekankan bahwa pentingnya melahirkan pemimpin-pemimpin yang menjunjung tinggi kebenaran, keadilan, dan demokrasi.
“Kita berada dalam situasi di mana krisis pangan menjadi tantangan besar. Oleh karena itu, PDI Perjuangan harus mampu melahirkan pemimpin yang menjadikan kebenaran sebagai landasan dalam setiap kebijakan dan langkah politik,” ujar Kanang.
Dengan tema Satyam Eva Jayate, mantan Bupati Ngawi dua periode itu mengajak seluruh kader untuk terus menjaga api perjuangan yang telah membakar semangat partai selama lebih dari lima dekade.
Diselenggarakannya seminar ini bisa menjadi ajang bagi para kader dan simpatisan PDI Perjuangan untuk memperkuat solidaritas dan menyatukan visi dalam menghadapi tantangan politik ke depan.
Dimana PDI Perjuangan bukan hanya sekedar partai politik, namun juga rumah perjuangan bagi rakyat Indonesia.
“Selama 52 tahun, PDI Perjuangan telah membuktikan diri sebagai penjaga demokrasi di Indonesia. Kita tidak hanya berpolitik, tapi juga mengadvokasi rakyat, memperjuangkan keadilan, dan menjaga keselamatan bangsa ini. Inilah semangat yang harus terus kita bawa ke depan,” tuturnya. (Deasy)