Jatimhits (SURABAYA)-Beberapa hari terakhir masyarakat dihebohkan dengan berita terkait potensi gempa megathrust di Selatan pulau Jawa dan Barat pulau Sumatera yang disampaikan oleh BMKG.
Dalam keterangan beberapa waktu lalu, BMKG menyebut gempa megathrust di Indonesia tinggal menunggu waktu, karena adanya dua segmen megathrust yang sudah lama tak melepaskan energi , yakni megathrust Selat Sunda dan megathrust Mentawai-Siberut.
Menyikapi kabar tersebut, Agus Hebi Djuniantoro ,Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya menyatakan, jika kabar gempa megathrust tersebut merupakan potensi dan bukan prediksi yang ada di dua segmen megathrust, dari total tiga belas segmen megathrust di Indonesia.
“Megathrust itu yang dipinggir-pinggir laut sisi Selatan, pantai Selatan semua itu. Tapi itu yang ada gempa-gempa darat yang ditimbulkan oleh gunung berapi dan sebagainya itu juga harus diwaspadai” terang Hebi saat dikonfirmasi pada Selasa (20/08/24).
Mantan kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya itu menegaskan, agar masyarakat Surabaya tidak perlu cemas dan tetap beraktifitas seperti biasa menyikapi potensi gempa megathrust tersebut.
“Kan megathrust itu masih potensi bukan prediksi, kalau prediksi itu baru (bisa terjadi). jadi nggak perlu cemas , jadi seperti biasa saja”, tegasnya.

Kepala BPBD Kota Surabaya juga menyampaikan tidak ada kaitanya potensi gempa megathrust dengan sesar yang melewati kota Surabaya.
“Nggak ada kaitanya itu dengan sesar yang melalui Surabaya , karena megathrust di wilayah selatan jawa semua itu. jadi aman lah, kita harus sosialisasi karena literasi itu penting”, ungkap Hebi.
Terkait koordinasi mitigasi bencana gempa bumi dengan BMKG, Hebi menyebut BMKG telah memasang alat pengukur getaran di beberapa titik di Kota Surabaya sehingga BPBD Kota Surabaya mendapatkan informasi cepat jika terjadi gempa bumi.
“Karena Surabaya itu ada titik-titik tertentu yang sudah dipasangi alat oleh BMKG untuk mengukur getaran , jadi getaran yang di Surabaya itu berapa , bergerak kesamping atau bergerak keatas-bawah”, akunya.
Sosialisasi dan simulasi terkait mitigasi bencana terus dilakukan BPBD Kota Surabaya selama tahun 2024 ini.Simulasi bencana yang dilakukan tidak hanya terkait gempa bumi ,namun juga kebakaran dan kejadian kedaruratan, yang telah dilakukan di 250 tempat oleh BPBD Kota Surabaya untuk mengedukasi masyarakat guna meminimalisir korban jika terjadi kedaruratan maupun bencana alam.(Why)