Jatimhits ( SURABAYA)- Ratusan massa dari Komunitas Umat Islam Anti Amerika Dan Israel atau Kumail, Selasa siang (06/08/24) melakukan aksi unjuk rasa di depan gedung negara Grahadi Surabaya sebagai bentuk mengutuk Zionis Israel dan Amerika Serikat yang dianggap bertanggung jawab atas terbunuhnya pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Ibu Kota Teheran ,Iran , pada 3 Agustus 2024 lalu.
Dalam aksi ini , para pengunjukrasa mengibarkan bendera Palestina sembari memajang poster bergambar foto mendiang Ismail Haniyeh, serta mengangkat poster bertuliskan kecaman terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Dalam orasinya, Zainal Nahrawi selaku penanggung jawab aksi menyatakan , aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh Kumail ini sebagai respon terhadap aksi yang dilakukan oleh entitas Zionis yang telah merenggut nyawa pemimpin Hamas Ismail Haniyeh.
“Aksi kali ini adalah respon kita atas aksi yang dilakukan oleh entitas Zionis Israel yang mana Zionis ini telah merenggut nyawa pemimpin Hamas ,dan kami mengutuk perbuatan tersebut , ini adalah reaksi terhadap apa yang telah dilakukan oleh zionis Amerika dan Israel . Kita hanya melakukan aksi sebagai bentuk perlawanan kita menyikapi kearogansian penjajahan terhadap rakyat sipil Palestina” , kata Zainal disela-sela aksi.
Aksi demo mengutuk Israel ini sengaja dilakukan di depan gedung negara Grahadi Surabaya sebagai bentuk mendorong pemerintah Indonesia untuk terus peduli terhadap bangsa Palestina yang tertindas, seperti yang termaktub dalam Undang-Undang Dasar 1945, dimana penjajahan di muka bumi harus dihapuskan.
“Karena memang seperti yang kita ketahui bahwa, yang termaktub dalam Undang-Undang kita menyatakan penjajahan di muka bumi harus dihapuskan, kami berharap Pemerintah mau peduli kepada bangsa Palestina karena memang bangsa Palestina ini bangsa yang tertindas”, terang Zainal.
Penanggung jawab aksi menegaskan, konflik yang terjadi di Palestina saat ini bukanlah konflik Agama, atau etnis , melainkan sudah merupakan konflik kemanusiaan.
” Kami menyatakan bahwa konflik di Palestina ini bukan lagi konflik Agama, bukan konflik etnis, tapi merupakan konflik kemanusiaan. Saya berharap bahwa sesuai dengan pernyataan Bapak proklamator kita, selama bumi Palestina tidak dikembalikan ke bangsa Palestina, bangsa Indonesia tetap di belakang bangsa Palestina sampai merdeka”, tutupnya.
Selain orasi dan membentangkan poster kecaman terhadap Israel dan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, para pengunjuk rasa juga melakukan aksi menginjak bendera Israel yang dipasang di aspal Jalan Gubernur Suryo di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya. (Why)