Jatimhits.id (Banyuwangi) –Pemkab Banyuwangi terus melakukan berbagai inovasi untuk mengembangkan perekonomian masyarakat.
Bahkan secara khusus Pemkab Banyuwangi membuat perda khusus tentang meningkatkan dan mengembangkaan pariwisata dan meningkatkan perekonomian warga banyiwangi.
Dimana pariwisata dan perekonomian warga Banyuwangi bisa berkolaborasi, seiring dan sejalan.
Salah satunya dengan memberi keleluasaan warga Banyuwangi untuk mendirikan homestay.
Dimana homstay ini akan dikelola warga Banyuwangi terutama yang berada di kawasan wisata di Banyuwangi.
Sehingga dengan hadirnya banyak homestay ini warga Banyuwangi juga membantu mengembangkan pariwisata di Banyuwangi.
Seperti yang terlihat di Desa Taman sari. Dimana di desa ini sudah dikenal sebagai desa wisata.
Bahkan di tahun 2021 di desa ini sudah ditetapkan juara satu Desa Terbaik Kategori Desa Digital Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI).
Selain itu desa wisata yang terletak di Kecamatan Licin, yang terletak di bagian barat Kota Banyuwangi, Jawa Timur juga ditetapkan
sebagai desa wisata berbasis Smart Kampung sejak tahun 2016.
Potensi desa ini terdiri dari beberapa aspek, yakni aspek wisata alam, UMKM, dan tradisi.
Desa ini yang dikenal sebagai jalur menuju ikon wisata Kawah Ijen dengan keunikan blue fire menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan domestik maupun mancanegara.
Oleh karena itu didesa ini juga hadir homestay yang di kelola masyarakat dikawasan warga taman sari. kehadiran homestay ini selain untuk memberikan kebutuhan penginapan para wisatawan juga bisa meningkatkan perekonomian warga desa.
Menurut Maksun ketua paguyuban desa wisata tamansari saat menjadinpembicara dalam Bincang bincang Bersama Media 2022 di Banyuwangi, bahwa saat ini ada sekitar 53 homstay yang dikelola warga desa Taman sari.
” Dengan hadirnya homestay ini selain memberikan kemudahan bagi para wisatawan yang akan melakukan perjalanan wisata dikawasan taman sari juga memberikan dampak ekonomi yang luar biasa,” tutur maksum.
Bahkan paguyuban ini juga memberikan pelatihan sehingga homestay warga ini mempujyai standarisasi yang tinggi dan teyap mengjadirkan ornamen khas banyuwangi.
Sementara itu, ida salah satu pemilik berlian homestay mengatakan bahwa banyak wisatasan mancanegara yang datang ke desa ini.
“biasanya pada bulan juni banyak wisatawan dari luar negeri yang datang. sedangkan untuk wisatawan lokal biasanya banyak yag datang di musim liburan sekolah, liburan hari raya, natal dan sabtu-minggu” kata ida.
lenih lanjiut Wanita yang dulunya hanya sebagai ibu rumah tangga, kini sudah memiliki 5 kamar home stay yang bisa di sewa wisatawan yang akan ke kawah ijen, sendang biru memasarkan homestaynya lewat media sosial.
untuk harga sewa perkamar antara Rp.150.000 -350.000.
Sementara itu Asisten Direktur BI kpw jatim Siti Rochmawati mengatakan bahwa Desa wisata taman sari adalah salah satu desa wisata binaan dan mitra Bank Indonesia.
Suport yang diberikan bank indonesia adalah bantuan tehnis yang dilakukan dalam 3 pilar.
yaitu penguatan kelembagaan. diamna untuk pengelolaan desa wisata tidak bisa sendiri sendiri namun harus ada kelompok yang bisa membawa kekuatan tersendiri dalam menawarkan
yang kedua meningkatkan kapasitas baik kuantitas maupun kualitas. Dimana bank Indonesia mendorong para pelaku parekraf bisa memiliki serrifikat CHSE untuk menambah kompetitif plus bagi para pelaku usaha ekonomi kratif dan pariwisata.
dan yang ketiga adalah perluasan sistem pembiayaan. DimanaBnak Indonesia memfasilitasi dengan memberikan bantuan teknis agar para pelaku usaha lebih bankingbel dan terhubung dengan lembaga jasa keuangan formal.
Saat ini ada sekitar 100 UMKM binaan dan mitra Bank Indonesia. (Deasy).