Jatimhits (SURABAYA)- Karena memiliki nama yang sama dengan pelaku persekusi pelajar, Heri Kuncoro ayah dari pemilik hiburan malam Valhalla , sampaikan klarifikasi jika pelaku persekusi bukanlah putranya yang bernama Ivan Kuncoro.
Heri Kuncoro menyatakan , pasca viralnya kasus persekusi yang dilakukan oleh Ivan Sugiamto banyak yang menghubungi dirinya dan sang putra, menanyakan kasus persekusi pelajar SMAK Gloria 2 Surabaya , yang terjadi 21 Oktober 2024 lalu.
“Sebenarnya kasus Ivan Sugiamto ini saya banyak yang nelpon, temen-temen dari Surabaya, temen-temen dari luar kota, luar pulau, media, bahkan aparat menanyakan itu kenapa anakmu begitu. Saya bilang ada apa pak ? , itu katanya ada persekusi kepada anak sekolah, saya bilang, bukan pak, itu bukan anak saya” , katanya saat dikonfirmasi ,Selasa siang (19/11/24).
Bos tempat hiburan malam Rasa Sayang ini menjelaskan, hanya nama depan saja antara putranya dengan pelaku persekusi pelajar yang sama.
“Anak saya adalah Ivan Kuncoro, dan yang bersangkutan adalah Ivan Sugiamto , jadi nama depannya aja yang sama, Ivan. Saya klarifikasi untuk semua, bahwa itu adalah yang benar, anak saya Ivan Kuncoro tidak terlibat kasus ini”, terangnya.
Lebih lanjut Heri Kuncoro menjelaskan, di Valhalla , putranya Ivan Kuncoro merupakan penanggung jawab seluruh operasional. Sementara Ivan Sugiamto diakui memang memiliki saham di Valhalla namun minoritas atau sedikit.
“Ivan Kuncoro di Valhalla sebagai penanggung jawab, di operasional semua itu adalah tanggung jawab Ivan Kuncoro. Setahu saya Ivan Sugiamto bukan owner full ya ,dia hanya sebagian kalau saya denger info dari anak saya , dia sahamnya itu minim sekali jadi nggak bener kalau ada anggapan Ivan Sugiamto adalah pemilik Valhalla, nggak bener itu” tambahnya.
Persepsi orang terkait putranya yang keliru tersebut diakui sangat mengganggu putranya dan keluarga.
“Jadi persepsi orang, pandangan orang menurut saya keliru. Cuma terganggu mas di telponi terus mas termasuk ivan , makanya ivan kan nggak mau terima telpon. Termasuk saya sebagai orang tua terganggu sekali”, tutupnya. (Tama)