Jatimhits.id (Surabaya) – Kebesaran Muhammadiyah tidak lepas dari sosok KH Ahmad Dahlan yang merupakan Pendiri Muhammaddiyah. Oleh karena itu Majelis Pustaka, Informasi dan Digitalisasi (MPID) Pimpinan Wilayah Muhammdiyah (PWM) Jatim berkolaborasi dengan Sejarawan Muda Muhammadiyah akan meneliti jejak KH Ahmad Dahlan di Jawa Timur membentuk Tim Ekspedisi Jejak Dakwah KH Ahmad Dahlan di Jawa Timur.
Launching Ekspedisi jejak dakwah KH Ahmad Dahlan ini dilakukan langsung oleh cicit KH Ahmad Dahlan Widiyatuti SS MHum dengan ditandai penyematan rompi pada para Sejarawan Muhammdiyah, Sabtu (4/11/2023).
Kegiatan ini dilakukan bersamaan dengan acara Rakerwil Majelis Pustaka, Informasi dan Digitalisasi Pimpinan Wilayah Muhamadiyah Jatim yang dilaksanakan di Aula Mas Mansur Gedung Muhammadiyah Jatim Jalan Kertomenanggal IV/1 Surabaya.
Selaku Cicit Kiai Dahlan, Widyastuti sangat mendukung ekspedisi ini, mengingat peninggalan Kiai Dahlan yang begitu besar bagi agama dan negara.
“Majelis Pustaka dan MPI) sangat menunggu hasilnya. Dan nanti kami replikasi di seluruh wilayah Indonesia. Kolaborasi ini sangat bagus dan baik antar Perguruan Tinggi Muhammdiyah (PTM), Amal Usaha Muhamadiyah, dengan PWM khususnya MPI dalam mendokumentasikan jejak jejak peradaban Muhammdiyah yang ada di sana,” ungkapnya.
Bahkan menurut Widiyastuti, tahun lalu ia pernah berkeliling Jatim, ke Malang, ke Jombang, ke Lamongan, untuk meneliti Jejak Kiai dahlan, dan kebesaran itu namun masih banyak yang belum tertulis. Tulisan itu bisa menjadi inspirasi generasi hari ini untuk terus mendedikasikan diri untuk bangsa.
Oleh karena itu Widiyastuti yang juga Wakil Ketua MPI Pimpinan Pusat Muhammadiyah ini menyampaikan terima kasih kepada PWM Jatim khususnya MPID Jatim atas bentuknya Tim Ekspedisi Jejak KH Ahmad Dahlan.
Widiyastuti berharapan besar, nantinya dengan terungkapnya jejak perjalanan Kiai Dahlan di Jatim yang bisa menambah khazanah sejarah nasional Indonesia. Seperti kita ketahui KH Ahmad Dahlan (1868-1923) sebagai Pahlawan Nasional sekaligus Pendiri Muhammadiyah pada 18 November 1912 di Yogyakarta.
“Bismillah. Mari kita launching dan kita awali kegiatan ekspedisi ini. Semoga bisa menghasilkan karya yang luar biasa. Bukan sekedar sekedar narasi yang kita peroleh, tapi bagaimana kumpulan warisan Muhammadiyah bisa terdata dari Jawa Timur,” ucapnya disambut tepuk tangan dari seluruh peserta rakerwil.
Sementara itu Ketua Dewan Pengarah, Purnawan Basundoro, mengungkapkan jika penelitian ini akan memakan waktu selama 2 bulan, dan fokus untuk meneliti jejak Kiai dahlan.
Rencananya Penelitian ini akan dilakukan di 8 kota di Jawa Timur yang dulu menjadi tempat dakwah Kiai Dahlan untuk menyebarkan Islam dan Muhammadiyah.
“Jejak Kiai dahlan ini besar, namun sayang jarang yang meneliti dan menulis. Adanya ceramah muda Muhamamdiyah ini menjadi oase dan solusi untuk merawat kebesaran Muhammadiyah,” kata Purnawan sapaan akrab Purnawan Basundoro yang juga Dekan FIB Unair tersebut, Sabtu (4/11/2023 ).
Purnawan juga menjelaskan bahwa saat ke Jatim, Kiai Dahlan bertemu dengan tokoh-tokoh besar seperti HOS Cokroaminoto dan presiden pertama, Soekarno.
“Setiap berkunjung ke daerah, perjalanan Kiai Dahlan tidak terlepas dari 4 hal yaitu Kereta Api, Berdagang, Berdakwah, dan silaturahim,” paparnya
Sambil berdakwah dari masjid ke masjid, Kiai Dahlan melebarkan sayap dakwah persyarikatan.
“Setelah berdakwah, beliau datang ke pasar yang tidak jauh dari stasiun untuk berdagang batik dan sarung. Itulah dakwah Muhammadiyah pertama kali di Jatim.” jelanya. (Deasy)