Jatimhits.id (Surabaya) – Untuk memastikan daging sapi yang beredar di masyarakat aman dikonsumsi dan tidak berpenyakit selama Puasa Ramadhan dan Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1444 H, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur terus menggalakkan penyemprotan disinfektan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Jatim.
Kegiatan ini dilalukan bersama unsur TNI-Polri dan Dinas Peternakan, BPBD Jatim.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Jatim, Gatot Soebroto mengatakan, penyemprotan disinfektan terkait dengan pencegahan PMK akan terus digalakkan. Seperti yang dilakukan Tim BPBD Jatim bersama stakeholder terkait telah melakukan penyemprotan disinfektan di Kabupaten/Kota Mojokerto pada Selasa (4/4/2023) dan di Kabupaten Trenggalek, Rabu (5/4/2023).
“Karena posisinya saat ini mendekati Lebaran, pastinya konsumsi daging sapi tinggi. Kita mengantisipasi jangan sampai daging sapi yang beredar di masyarakat adalah daging yang berpenyakit. Melainkan daging sapi yang aman dikonsumsi,” kata Kalaksa BPBD Jatim, Gatot Soebroto Rabu (5/4/2023).
Penyemprotan disinfektan PMK di Kabupaten Mojokerto dilakukan di Pasar Hewan maupun Rumah Pemotongan Hewan (RPH) setempat. Yakni di Pasar Hewan Ngrame, Desa Ngrame, Kecamatan Pungging; Pasar Hewan Pandan, Desa Pandanarum, Kecamatan Pacet; RPH Gondang, Desa Pugeran, Kecamatan Gondang dan Pasar Hewan Pohjejer, Desa Pohjejer, Kecamatan Gondang.
Di kota Mojokerto sendiru penyemprotan juga dilakukan di Kota Mojokerto dilakukan di dua titik yaitu di Upt RPH Kota Mojokerto, Lingkungan Sekarputih, Kelurahan Kedundung, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto dan Pasar Hewan Sekarputih, Lingkungan Sekarputih, Kelurahan Kedundung, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto.
Selanjutnya untuk penyemprotan di Kabupaten Trenggalek ada dua lokasi Pasar Hewan yaitu di Pasar Hewan Tamanan, Kelurahan Tamanan, Kecamatan Trenggalek dan Pasar Hewan Durenan, Desa Durenan, Kecamatan Durenan.
“Kami bersama teman-teman TNI-Polri menggalakkan penyemprotan disinfekan PMK. Kemudian dari pihak Dinas Peternakan (Disnak) Provinsi bersama Kabupaten/Kota melakukan sosialisasi dengan vaksinasi hewan ternak,” kata Gatot.
Lebih lanjut Gatot mengakatan bahwa untuk update situasi penanganan PMK pada ternak di Provinsi Jatim per 4 April 2023, tercatat ada 198.891 kasus PMK di Jatim. Dengan rincian jumlah ternak yang sakit sebanyak 2.470, ternak yang sudah sembuh 189.336, ternak yang mati sebanyak 4.367 dan ternak yang di potong paksa sebanyak 2.718.
Untuk jumlah kasus PMK terbanyak pertama terjadi di Malang dengan 20.303 kasus. Posisi kedua terjadi di Probolinggo dengan 14.570 kasus, disusul dengan Jember sebanyak 14.316 kasus. Di Ponorogo, tercatat ada 12.460 kasus dan di Lumajang sebanyak 11.467 kasus.
Sedangkan untuk update per, 3 April 2023, tercatat 198.888 kasus. Dengan rincian ternak sakit 2.499 + 14, angka itu merupakan tambahan dari kasus ternak baru sakit di Jombang ada 6, di Tuban ada 4, di Malang ada 2, di Mojokerto ada 1 dan di Magetan ada 1. Untuk angka sembuh menjadi 189.306; untuk angka kematian menjadi 4.368, ada tambahan mati 1, dari Kabupaten Lamongan. Dan, untuk yang dilakukan potong paksa, berjumlah 2.718 ekor.
Lunjut Gatot, untuk aktifitas penyemprotan disinfektan terus dilakukan dengan sasaran tempat yang berpindah-pindah.
“Penyemprotan disinfektan terus dilakukan dengan berubah-ubah sasaran tempatnya. Karena mobilitas hewan jalan terus. Hanya saja yang lebih fokus yaitu kejadiannya banyak di wilayah Surabaya ke Barat,” pungkasnya.
Diharapkan dengan adanya penyemprotan desinfektan iki Gatot memastikan daging ternak di Jawa Tikur aman. Masyarakat tidak takut mengkonsumsi daging sapi maupuan kambing selama puasa ramadhan maupun untuk konsumsi di Hari Raya Idul Fitri nanti. (Deasy)