Jatimhits.id (Sidoarjo) – Warga RW 06 Perumahan Taman Pinang Indah memanfaatkan fasilitas umum (Fasum) di wilayahnya untuk dijadikan taman hidroponik. Dikoordinir oleh lima orang anak muda, maka terbentuklah Taman Edukasi Fastaman Green yang diresmikan langsung oleh Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali, Minggu malam (27/3/22).
Ketua RW 06 Perumahan Taman Pinang Indah Sidoarjo, Wahyu Purwanto mengatakan awal terbentuknya Fastaman Green atas bantuan CEO PT Pamitra yang juga merupakan warga Perumahan Taman Pinang Indah.
” Awalnya sebelum jadi taman itu kusam dan kumuh. Saya ketemu pak Yoni CEO PT Pamitra, akhirnya sepakat menjadikan fasum ini kadi Taman edukasi, “jelasnya.
Lebih lanjut Wahyu menuturkan agar ada yang bertanggung jawab atas pengelolaan taman, maka ia mencari generasi muda dari karang taruna wilayah setempat, dan menemukan lima orang anak muda yang tertarik mengelola dan mengembangkan taman hidroponik tersebut.
Wahyu tak memungkiri kedepannya Fastaman Green akan berorientasi pada bisnis.
“Harapannya bisa disalurkan ke usaha makanan di sekitar Taman pinang dan juga lingkup usaha restoran dan hotel yang lebih besar lagi.
Senada dengan Wahyu, Glassyderia selaku Ketua Youth of Fastaman mengatakan terbentuknya Fastaman Green yang berlokasi di Perumahan Taman Pinang Indah Blok F tersebut agar kedepannya bisa bermanfaat bagi masyarakat.
“Kami membuat taman edukasi tersebut harapannya urban farming ini menjadi UMKM, sehingga dapat menyuplai dari segi pertanian, perikanan dan peternakan, kata mahasiswa semester 5 program Double Degree ITB ini.
Glassy menambahkan bahwa Fastaman Green Taman Pinang Indah ini merupakan etalase .Ia mengaku Youth of Fastaman memiliki petani binaan yang ada di beberapa kota .
“Misalnya bidang sayuran kami ada petani binaan di Trawas , cabai ada di Kediri, ikan gurami ada di Tulungagung, dan telur dari Blitar. Jadi Fastaman hanya showcase. Untuk suplai jumlah besar kami ambil dari petani binaan,”tambahnya.
Mahasiswa jurusan bisnis internasional ITB yang dlaam waktu dekat akan melanjutkan kuliahnya di Belanda ini pun mengaku senang bisa menimba ilmu dengan terlibat secara langsung menangani urban farming.
“Kami menjadikan ini sebagai wadah untuk mengembangkan jiwa kewirausahaan kita juga. Termasuk meningkatkan jiwa kepedulian akan lingkungan. Karena sekarang generasi saya kurang peduli akan lingkungan,”ungkapnya.
Sementara itu Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada warga RW 06 Perum Taman Pinang Indah. Fastaman Green di RW6 katanya merupakan salah satu Taman Edukasi sekaligus pengenalan urban farming pertama kali di Kabupaten Sidoarjo.
Gus Muhdlor berharap kedepan bisa diadaptasi atau diklonning menjadi prototype yang bisa dikembangkan di daerah lain dan perumahan lain di Sidoarjo.
“Harapannya isu ketahanan pangan yang beberapa hari ini menjadi konsen khusus bahkan olek KPK , Kementrian Desa bahkan sampai dianggarkan wajib 20 persen ini bisa terjawab,” jelasnya.
Gus Muhdlor juga menjelaskan bahwa ketahanan pangan dibeberapa desa terutama didaerah perkotaan, seperti Waru,Gedangan , Buduran dan Sidoarjo Kota, tidak bisa didapat dari area persawahan.
“Cari sawah susah di perkotaan. Sehingga kemungkinan ketahanan pangan hanya bisa dijawab dengan adanya urban farming. Ini bisa jadi tempat edukasi, tempat belajar bagi teman-teman untuk bisa menconteknya, mengaplikasikannya di daerah lain di Kabupaten Sidoarjo. Tentunya disesuaikan dengan potensi desanya dan keunggulan desanya, imbuhnya.
Ia juga berharap nantinya akan bermunculan desa-desa yang lebih menggiatkan program ketahanan pangan dari urban farming.
“Harapan kami nanti akan ada muncul desa melon, desa semangka dsb, dan itu oleh dan untuk desa yang punya ciri khas khusus, dan bisa meningkatkan perekonomian warga setempat,” katanya.
Adapun Pemerintah Kabupaten Sidoarjo kata Gus Muhdlor juga mensupport penuh pengelolaan Fastaman Green.
“Dinas Pertanian siap mensuplai bibit, DLHK dengan pupuk dan sebagainya. Harapannya ini tidak stag disini. Sekali lagi ini bisa diklonning daerah lain dengan sistem yang sama, “pungkasnya. (Deasy)