Jatimhits.id (Surabaya) – Misteri kematian 3 personil band di Surabaya, usai minum minuman keras di Cruz Lounge Bar Vasa Hotel pada Jumat (22/12/2023) akhirnya terungkap setelah Kepala Instalasi Kedokteran Forensik dan Medikolegal RSUD Dr Soetomo Surabaya angkat bicara.
Dr Abdul Aziz menjelaskan ada kejanggalan pada ke dua jenasah, yaitu Willian Adolf Refly dan Indro Purnomo.
“Jenasah pertama diterima pada 26 Desember 2023 pukul 01.00 WIB. Kemudian jenasah kedua diterima 26 Desember 2023 pukul 13.30. Itu dari internal Soetomo dan sebelumnya sempat dilalukan perawatan, ” kata dr Abdul Aziz saat konferensi pers di RSUD Dr Soetomo Surabaya Jum’at (29/12/23)
Selanjutnya dr Abdul Azis bersama timnya melakukan autopsi dan menemukan beberapa kejanggalan pada ke dua jenasah ini. Namun ia enggan menjelaskan secara detail penyebab kematian kedua korban. Apakah meninggalnya karena alkohol saja atau ada penyebab lainnya.
Karena saat ini pihaknya masih melakukan proses pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui zat yang diminum saat itu apakah ada kandungan jenis etanol, metanol atau isopotanol.
“Kita menegakkan apakah itu memang meninggal karena alkohol atau tidak, dalam pemeriksaan penunjang untuk sampai saat ini masih dalam proses pemeriksaan,” katanya.
Selain sudah melakukan proses autopsi maka akan dilakukan juga pemeriksaan toksikologi, tim forensik juga melakukan pengecekan dengan bekerja sama dengan Laboratorium Patologi Anatomi Central RSUD dr Soetomo.
Pemeriksaan toksikologi dilakukan untuk memeriksa apakah korban yang meninggal dunia ini mengandung racun dan sumber utama racun tersebut.
Lebih lanjut Aziz menjelaskan bahwa alkohol yang biasa dikonsumsi adalah jenis etanol. Sedangkan alkohol yang mengandung metanol jarang digunakan.
“Mungkin orang awam tidak paham dengan metanol. Metanol kalau di masyarakat itu spirtus. Metanol lebih berbahaya,” jelasnya.
Sehingga jika minuman dicampur atau metanol sangat berbahaya dan bisa mematikan.
“Simpelnya metanol lebih berbahaya daripada etanol. Metanol itu seperti spirtus, ‘ucap Aziz
Sehingga jika minuman keras ini di tambah metanol 0,5 persen didalam darah sudah bisa menyebabkan kematian.
Dimana dalam banyak refrensi ilmiah, apabila sebanyak 10 mili liter atau kira kira 2 sendok makan metanol masuk ke dalam tubuh bisa menimbulkan kebutaan. Jika tiga kali lipat maka bisa mengakibatkan kematian. Dan kasus minuman oplosan mulai yang di campur spirtus dan obat nyamuk atau lotion nyamuk ini ditemukan di masyarakat.
Selain kandungan zat alkohol, riwayat penyakit juga bisa menjadi penyebab lain. Namun hingga kini pihaknya belum mendapatkan data terkait riwayat penyakit korban miras yang meninggal dunia.
Namun, Azis menjelaskan bahwa efek racun itu di pengaruhi cara masuk ke dalam tubuh, kondisi usia, kebiasaan menenggak alkohol dan kekuatan tubuhnya sendiri.
Aziz menjabarkan jika orang tersebut tidak biasa minum alkohol, dengan dosis yang sama, dampaknya akan lebih cepat terjadi daripada yang biasa minum.
“Jika yang tidak biasa minum maka lebih kuat dia yang biasa minum dari pada yg todak biasa minum. Terus racun itu sendiri, dosisnya bisa bersinergis dengan zat lain, mempengaruhi bagaimana racun bekerja pada tubuh sehingga menyebabkan kondisi korban parah ketika minum itu,” jelasnya
Aziz sendiri tidak dapat memastikan kapan hasil pemeriksaan laboratorium ini selesai. Namun pihaknya akan berusaha secepatnya agar penyebab kematiannya segera selesai.
Seperti diketahui 9 musisi ini usai manggung di Cruz Lounge Bar Hotel Vasa Surabaya lalu melakukan pesta minum minuman keras yang di pesan melalui di bartender yang bernama Arnold.
Dan hasil pemeriksaan polisi minuman yang diracik bartender ini ada 2 macam yaitu Bacardi dicampur jus diamond rasa cranberry dan Vodka yang di mic dengan jus rasa cranberry. Dimana kandungan alkohol dalam campuran minuman itu masing masing sebanyak 40 persen.
Dari 9 musisi ini 3 orang dinyatakan meninggal dunia yaitu Willian Adolf Refly (drummer) dan Indro Purnomo (sound engineering) dan Reza Ghulam Achmad(pemain saxophone). Dan satu orang lainnya yaitu Mita Ohello (Vokalis) saat masih di rawat intensif di RS Gotong Royong Surabaya.. Sedangkan ke 5 orang lainnya tidak apa-apa. (Deasy)