Jatimhits.id (Surabaya) – Di era yang serba digital ini, kehadiaran kamera digital dianggap lebih praktis dan efisien dibandingan kamera analog yang saat ini sudah dianggap sebagai kamera jadul.
Namun unit kegiatan mahasiswa (UKM) Mahasiswa Communication Photography Club (Chipoc) Universitas Dr. Soetomo Surabaya justru melestarikan keberadaan kamera analog dengan menggelar Pameran Fotografi Analog.
Dengan mengusung tema AMPUH “Analog Menolak Punah” puluhan foto hasil jepretan kamera analog menghiasi lobi Gedung F di Universitas Dr. Soetomo, Surabaya, Jawa Timur mulai Senin 10 sampai Sabtu 15 Juni 2023.
Menurut CEO pelaksana Adrianus Masang Maran menjelaskan bahwa UKM CIPHOC merupakan UKM yang masih merawat dan menjaga tradisi menggunakan Kamera Analog dan mengemasnya menjadi mahakarya dalam pameran. Kegiatan ini memiliki tujuan untuk menolak kepunahan kamera analog di era digitalisasi yang semakin pesat.
“Fotografi Analog merupakan fotografi yang menggunakan media roll film untuk merekam subjek dan diperkenalkan pada tahun 1980-an lalu populer pada zaman itu. Pada era modern ini fotografi analog seolah mengalami kemunduran karena adanya kamera digital yang lebih canggih dan tanpa batasan penyimpanan file foto dibandingkan analog,” kata Adrianus Masang Maran saat dijumpai di lokasi pameran.
Lebih lanjut, Adrianus menjelaskan bahwa meski dianggap kamera yang jadul atau kuno karena prosesnya yang dianggap tidak praktis, harus menggunakan roll film, dan proses cetaknya butuh waktu panjang serta penyimpanan file yang terbatas tergantung isi dari roll film yang dipakai, namun hasil foto jepretan kamera analog ini memiliki hasil foto yang punya ciri khas khusus dan lebih unik dibanding kamera digital jaman sekarang.
“Para fotografer kamera analog ini butuh konsentrasi khusus saat membidik objek foto karena untuk menghemat file film, tidak seperti sekarang bisa membidik objek foto beberapa kali,” lanjut Adrianus.
Pada pameran fotografi AMPUH ini menampilkan Pameran 25 Mahakarya foto Analog dengan 4 Pameris angkatan 2021 yang terdiri dari Adrianus Masang Maran, Reza Nugraha, Andika Setiyadi, dan Putri Yeza.
Foto – Foto yang disajikan tidak terlepas dari kreativitas yang berasal dari keresahan pameris dalam kehidupan sosial maupun diri sendiri yang diinterpresentasikan melalui karya foto analog.
Pada pameran ini ada salah satu karya foto dari salah satu pameris Putri Yeza sebagai foto Master Piece pada pameran kali ini yang menuangkan visual berupa kamera analog yang didouble exposure dengan pistol mengartikan bahwa analog merupakan senjata yang masih mampu menyampaikan pesan melalui fotografi.
Selain menyajikan mahakarya foto analog, pada pameran kali ini juga menghadirkan acara seperti Fashion Show Batik dari Putra Putri Kampus Unitomo, mengundang Guestar Runner Up 2 Miss Queen Indonesia 2021 Veve Sylvia, dan beberapa penampilan dari mahasiswa Unitomo seperti tari remo, musikalisasi puisi dan pencak silat .
“Selain ajang pameran foto serta berbagai acara dengan konsep budaya bertujuan untuk meningkatkan kecintaan terhadap budaya yang sudah diwariskan leluhur sehingga bisa diimplementasikan di kehidupan kampus serta memberikan peluang bagi mahasiswa yang memiliki bakat tentang kebudayaan,” tambahnya. (Deasy)