Jatimhits.id (Surabaya) – Gelaran Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Jawa 2023 yang sudah berlangsung sejak 29 September -1 Oktober 2023 yang berlangsung di Grand Atrium Pakuwon Mall Surabaya ini merupakan bagian dati rangkaian kegiatan menuju puncak acara International Sjaria Economic Festival (ISEF) 2023.
Pada gelaran FESyar 2023, Bank Indonesia optimis bisa meraih sesuai target yaitu terjadi transaksi sebesar Rp. 7,6 Triliun.
Hal ini disampaikan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Doddy Zulverdi. Dimana target FESyar 2023 ini memang ada kenaikan sekitar Rp.600 Miliar dibanding FESyar Jawa tahun 2022 dimana targetnya hanya Rp. 7 Triliun.
“Target FESYAR Jawa tahun 2023 adalah Rp. 7,6 Triliun. Tahun ini memang ada kenaikan sekitar Rp. 600 Miliar. Kenaikan ini memang wajar karena ada perluasan transaksi pembiayaan berbasis syariah, dan adanya peningkatan penjualan berbasis syariah serta masih ada beberapa lagi lainnya,” kata Doddy saat ditemui usai pembukaan seremonial Fesyar Jawa 2023.
Menurut Doddy, FESyar Regional Jawa 2023 ini bertujuan untuk mendukung sinergi ekonomi dan keuangan syariah dalam memperkuat pemulihan ekonomi di Jawa yang inklusif.
Selain itu FESyar Regional Jawa 2023 ini salah satu upaya Bank Indonesia untuk mewujudkan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah (Eksyar) di Indonesia untuk mencapai inklusi keuangan dengan dukungan digitalisasi.
Upaya ini diwujudkan melalui pengembangan inovasi dan tekhnologi dengan menghadirkan 3 program yaitu yang pertama PAHALA ( Penguatan Rantai Nilai Produk Halal) untuk mendorong sinergi ekosistem rantai produk halal melalui sertifikasi halal, Pengembangan Zona KHAS (Kuliner, Halal, Aman, Sehat) dan TOBAKU (Toko Bahan Baku) halal.
Yang ke-2 adalah INSANI (Inklusivitas Ekonomi melalui Gitilalisasi) yang berfokus pada pengembangan landing page atau fitur Muslim-Friendly Tourism dan digitalisasi pembayaran zona KHAS se-Jawa.
Yang ke-3 yaitu optimalisasi ZISWAF untuk Kesejahteraan Umat (Maslahat) yang di implementasikan pada pengembangan ekonomi dan bisnis di pesantren melalui optimalisasi dana ZISWAF, lelang wakaf produktig, pelatihan bernasis kompetensi serta sertifikasi kompetensi NadIr di Jawa.
Sementara itu Wagub Jatim Emil Eliatianto Dardak yang datang mewakili Gubernur Jatim mengingatkan pentingnya stratehi untuk memotivasi pengembangan Eksyar di wilayah Jawa.
Selain itu perlu adanya peningkatan kepatuhan tetkait sertifikasi halal sebagai ikhtiar untuk meningkatkan berkah sebuah usaha dan pentingnya membangun keumatan ekonomi di sektor pesantren. Serta yang juga perlu mendapat perhatian yaitu pentingnya para pelaku usaha untuk terus berjuang dan bersaing di kancah global.
Menurut Kepala Deputi Bank Indonesia, Juda Agung FESyar Jawa 2023 merupakan hasil kolaborasi dari Bank Indonesia se Jawa bersama Pemerintah Daerah Provinsi/Kabupaten dan Kota di seluruh wilayah Jawa.
“Gelaran ini merupakan hasil kolaborasi Bank Indonesia se-Jawa dan Pemerintah Daerah Provinsi/Kabupaten dan Kota di seluruh Regional Jawa,” kata Juda Agungn
FESyar Regional Jawa 2023 ini merupakan kegiatan pamungkas dari FESyar yang telah di selenggarakan sebelumnya di wilayah kawasan Indonesia Timur dan Wilayah Sumatra sebagai rangkaian menuju gelaran Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2023 yang akan di adakan di Jakarta pada bulan Oktober 2023 mendatang. (Deasy)