Jatimhits.id (Surabaya) – Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menggelar pertemuan tertutup dengan sejumlah ulama dan kiai kondang asal Jawa Timur.
Pertemuan tertutup yang berlangsung selama hampir 5 jam yang diadakan di salah satu restoran di Kota Surabaya pada Senin (26/12) siang, selain menggelar agenda makan siang bersama, Prabowo juga mendengar masukan dari para ulama, pemimpin ponpes, kiai-kiai sepuh di Jatim.
Selain itu, pada kesempatan ini Ketua Umum Partai Gerindra yang didampingi oleh Sekjen Gerindra Ahmad Muzani dan Ketua DPD Gerindra Jatim Anwar Sadad juga meminta Restu dari para kiai dan ulama untuk 2024.
Hal ini di diungkapkan Sekjen Gerindra, Ahmad Muzani. Dimana pertemuan antara Prabowo dengan belasan ulama-kiai membahas banyak hal.
“Alhamdulillah hari ini Pak Prabowo berkunjung ke Jawa Timur, beliau hari ini bertemu para ulama, pemimpin ponpes, kiai-kiai sepuh di Jatim. Beliau ingin mendengar langsung dari para tokoh, para pemimpin ponpes di Jatim yang setiap hari bergulat, bergumam di tengah-tengah masyarakat tentang berbagai hal,” kata Muzani.
Lebih lanjut Muzani mengungkapkan bahwa pertemuan Prabowo dengan para ulama dan kiai di Jatim sangat penting. Sebab, Prabowo yang juga sebagai Menteri Pertahanan perlu mendapat masukkan dari para ulama.
“Pak Prabowo sebagai Menhan, beliau merasa pertahanan negara adalah kerja bareng untuk mempertahankan negara, beliau perlu mendengar (masukan) ulama, tokoh masyarakat, tentang berbagai persoalan. Kepada mereka (ulama), Pak Prabowo juga menjelaskan tentang berbagai macam situasi geo politik dan beberapa persoalan lain yang dihadapi negara termasuk potensi negara, juga persoalan yang bisa menjadi masalah bagi pertahanan negara kita,” jelasnya
Muzani yang juga Ketua Fraksi Gerindra DPR RI ini menyampaikan harapan dari Prabowo agar para kiai terus menggalang optimisme dan persatuan di tengah-tengah masyarakat.
Selain itu Muzani juga mengungkapkan bahwa pertemuan Prabowo dengan belasan ulama-kiai kondang asal Jawa Timur juga ada kaitannya dengan meminta restu.
“Pak Prabowo menjelaskan kepada beliau (para kiai-ulama) bahwa proses demokrasi juga sekarang dalam proses berjalan. Karena itu sepeti yang dimandatkan oleh partai, beliau mencoba terus ingin tetap memberi pengabdian yang baik untuk bangsa dan negara. Karena itu beliau berharap bisa mendapatkan restu, mendapatkan pangestu dari para kiai dan ulama untuk 2024,” ungkapnya.
Wakil Ketua MPR ini mengatakan, pertemuan Prabowo dengan belasan ulama-kiai juga bentuk silaturahmi untuk mendapat berkah. Dengan pertemuan ini, diharapkan semakin menguatkan Gerindra di Bumi Majapahit, dan Jawa Timur menjadi basis Prabowo.
“Ini silaturahmi untuk ngalap berkah. Ya terus kita harapkan sebagai kekuatan yang dominan bagi kemajuan masyarakat Jatim, dan bagi perubahan-perubahan yang signifikan. Dan saya berharap Gerinda dapat kepercayaan dan perolehan suara yang lebih signifikan di Jawa Timur baik untuk DPRD kabupaten/kota, DPRD provinsi, DPR RI, dan pilkada nanti,” jelasnya.
Muzani juga menceritakan, saat pertemuan dengan para ulama-kiai, Prabowo menegaskan komitmen Gerindra berkoalisi dengan PKB, termasuk urusan capres-cawapres yang akan dibahas dirinya dengan Ketum PKB Muhaimin Iskandar.
“Ya beliau mengatakan bahwa sekarang ini Gerindra sudah berkoalisi, bekerja sama dengan PKB. Karena itu, di dalam salah satu poin kerja sama calon presiden dan calon wakil presiden dari koalisi Gerindra dan PKB ditentukan oleh Pak Prabowo dan Pak Muhaimin. Sehingga siapa saja yang disepakati kedua tokoh itu, tidak masalah,” jelas Muzani.
Sementara itu, Ketua DPD Gerindra Jatim Anwar Sadad mengungkapkan bahwa pertemuan antara Prabowo dengan para ulama berlangsung sangat cair.
“Ya membahas banyak hal lah, mulai soal pertahanan, pangan dan hal lain. Yang jelas pertemuannya berlangsung ganyeng ya, dan Pak Prabowo ini sangat menghormati para kiai-ulama, beliau juga meminta nasehat,” kata Sadad.
Pria yang akrab disapa Gus Sadad ini tidak menampik pertemuan Prabowo dengan para ulama-kiai sempat membahas soal Pemilu 2024.
“Ya pasti ada membahas hal itu (politik), kan wajar saja. Bahwa Pak Prabowo menyampaikan kondisi demokrasi saat ini, dan tentunya meminta doa agar pemerintahan Pak Jokowi bisa berjalan baik hingga akhir,” jelasnya.
Sejumlah ulama dan kiai kondang yang hadir antara lain Pengasuh Ponpes Al-Falah Ploso Kediri KH Nurul Huda Djazuli, Pengasuh Ponpes Lirboyo Kediri KH Anwar Manshur, Pengasuh Ponpes Bumi Sholawat Sidoarjo KH Ali Mashuri, Pengasuh Ponpes Sabilul Rosyad Malang KH Marzuki Mustamar, Pengasuh Ponpes Syaikhona Kholil Bangkalan Ra Karror Aschal.
Selain itu hadir juga Pengasuh Ponpes Sidogiri Pasuruan KH Fuad Nurhasan, Pengasuh Ponpes Langitan Tuban KH Ubaidilah Abdul Faqih, Keluarga Ponpes Sidogiri Pasuruan KH Cholil Nawawi Abdul Jalil, Perwakilan Ponpes Nurul Jadid Probolinggo KH Faiz Abdul Haq Zaini, Pengasuh Ponpes Sunan Bejagung Tuban KH Abdul Matin Jawahir, Pengasuh Ponpes Tebuireng Jombang KH Irfan Yusuf Hasyim.
Serta H Abdurrohman Al-Kautsar (Gus Kautsar), H Fahmi Ruyani, H Adibussholeh Anwar, dan KH Ali Makki.
Usai menggelar pertemuan tertutup dan makan siang bersama para ulama dan kyai, Prabowo langsung bergegas meninggalkan lokasi untuk melanjutkan acara lain. (Deasy)