Jatimhits-(JOMBANG) – Bentrok antar warga yang terjadi dalam kegiatan karnaval sound di Desa Rejosopinggir, Kecamatan Tembelang, Jombang pada hari Minggu (01/09/2024) ternyata dipicu aksi balas dendam.
Wakapolres Jombang, Kompol Hari Kurniawan menjelaskan, motif itu diketahui setelah dilakukan mediasi antara beberapa pihak yang terlibat bentrok.
Diketahui bahwa aksi bentrok tersebut dilatarbelakangi kesalah pahaman, yang didasari rasa balas dendam.
“Informasi bahwa keributan tersebut karena ada unsur balas dendam antar 2 dusun di desa Rejosopinggir,” ujar Hari, Selasa (03/09/2024).
Mediasi yang dipimpin Wakapolres HARI Kurniawan ini sebelumnya dilakukan di ruang Jombang Comand Center (JCC) Polres Jombang, dengan dihadiri Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Margono Suhendra, Kapolsek Tembelang Iptu Fadilah dan Kepala Desa Rejosopinggir Yoyok Supriyanto.
Diberitakan sebelumnya, Bentrokan antar warga terjadi di Desa Rejosopinggir, Kecamatan Tembelang, Jombang, Minggu (01/09/2024) sore. Aksi saling serang itu terjadi saat karnaval sound tengah berlangsung.
Bentrokan bahkan berlangsung dengan aksi saling lempar batu, hingga membuat penonton terutama para Wanita panik dan berlarian menghindar.
Kapolsek Tembelang Iptu Fadhilah, membenarkan adanya peristiwa tersebut. “Ya mungkin karena salah paham saja,” bebernya.
Dikatakan Fadilah, bentrokan itu akhirnya bisa diredam dan dibubarkan oleh petugas.
“Dibubarkan perangkat desa dan tiga pilar juga tadi. Dan Sampai malam ini, tidak ada laporan adanya korban dari kejadian itu,” tegasnya.
Sementara Kepala Desa Rejosopinggir Yoyok Supriyanto, mengatakan bentrokan itu terjadi Ketika kegiatan karnaval sound masih berlangsung.
“Memang kacau tadi, tidak tahu apakah warga setempat atau ada dari luar juga,” ujarnya.
Diakui Yoyok, Desanya memang mengadakan karnaval dan mengundang sejumlah sound.
“Ada 7 blok, 5 sound yang lain jalan kaki dan becak sama anak sekolah, kurang dua sound terus kejadian itu (bentrok),” tandasnya.(owo)