Jatimhits.id (Surabaya) – Usai menghadiri Puncak Acara Harlah 1 tahun NU, Ulama besar asal Turki yaitu Maulana Assayyid Assyarif Syeikh Prof Dr Muhammad Fadhil Al-Jilani Al-Hasani bertemu langsung dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi, Rabu (8/2) sore.
Pada pertemuan itu, Gubernur Khofifah mendapatkan hadiah spesial. Cicit generasi ke-25 dari Sulthanul Auliya Syekh Abdul Qadir al-Jailani ini memberikan hadiah berupa 6 jilid lengkap kitab tafsir Al-Jailani langsung dari Maulana Assayyid Prof Dr Muhammad Fadhil al-Jilani.
Hadiah tersebut sangat istimewa lantaran Assayid Assyarif Syekh Prof. DR. Muhammad Fadil Al-Jilani Al-Hasani merupakan peneliti manuskrip kitab turots ternama, terutama turots-turots Syekh Abdul Qadir al-Jailani al-Hasani al-Husaini.
“Kami hadiahkan kitab tafsir ini untuk Saudari saya Ibu Khofifah. Sebagaimana Nabi Muhammad SAW selalu mengangkat persaudaraan di antara para sahabat. Saya ingin menjadikan Ibu Khofifah sebagai saudara saya, ini saudara saya dunia akhirat. Seperti perintah Rasulullah SAW antara Sayyidina Ali dan para sahabat. Semua bersaudara seperti yang diperintahkan Rasulullah SAW,” tutur Syekh Fadhil Al-Jailani.
Lebih lanjut ulama besar yang hingga kini masih aktif menjadi dosen di American University for Human Sciences/California itu memberikan banyak petuah pada Gubernur Khofifah serta seluruh tamu undangan yang hadir di Gedung Negara Grahadi.
Antara lain tentang pentingnya seorang pemimpin untuk berlaku adil, memberikan perhatian pada masyarakat yang berkondisi fakir dan miskin, serta agar selalu menyanyangi anak yatim.
Ulama yang juga Pimpinan Umum Markaz al-Jilani Istanbul Turki ini juga memberikan banyak nasehat tentang pentingnya sikap toleransi dan moderasi yang harus dipegang teguh setiap insan manusia.
Selain itu Syeikh Fadhil juga mengingatkan betapa pentingnya memegang teguh keilmuan. Ia menekankan bahwa ilmu ada 3 macam. Pertama ilmu hakiki yang digunakan untuk menunjukkan kebenaran sesuatu yang haq dengan cara haq pula, yaitu ilmu aqidah.
Lalu, ilmu yang kedua adalah ilmu maknawi yang digunakan untuk menjelaskan makna secara maknawi, seperti ilmu syariat, tafsir dan hadits. Dan itu adalah ilmu agama.
Yang ketiga adalah ilmu dhahir yang digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang tampak tentang keajaiban dan itu yang saat ini dengan ilmu-ilmu keahlian atau ilmu teknologi.
“Semua orang harus belajar ilmu teknologi bahwa seribu tahun yang lalu syeikh Abdul Qodir Jailani sudah mengatakan pentingnya 3 macam ilmu ini,” kata Sayyid Fadhil dalam tausiyahnya.
Pada kesempatan ini Gubernur Khofifah menyampaikan ucapan terima kasih karena ulama besar Maulana Assayyid Assyarif Syeikh Prof Dr Muhammad Fadhil Al-Jilani Al-Hasani sudah berkenan berbagi ilmu, dan menyempatkan waktunya untuk menyapa warga masyarakat Jawa Timur.
Termasuk hadiah istimewa berupa enam jilid kitab tafsir Al-Jailani yang diberikan kepadanya. Menurut Gubernur Khofifah hadiah tersebut sangat berarti dan sebuah kehormatan karena menerima langsung karya tersohor dari ulama sekelas beliau.
Tidak hanya itu, Gubernur Khofifah juga menyampaikan bahwa pesan-pesan yang disampaikan Syeikh Fadhil sangat penting dan relevan dengan kondisi umat manusia saat ini. Khususnya tentang bagaimana menjaga toleransi dan moderasi.
“Saya rasa apa yang disampaikan beliau semua menjadi bagian yang sangat penting bagi kehidupan kita semua. Bagaiamana beliau berpesan tentang moderasi dan toleransi itu tidak hanya narasi tapi juga menjadi bagian dari bukti bahwa ada bangunan persaudaraan yang luar biasa yang dilakukan oleh Sayyid Fadil,” ungkapnya.
“Termasuk juga pesan beliau bahwa pemimpin harus berlaku adil, memperhatikan fakir miskin dan juga anak yatim. Yang artinya tidak cukup kita hanya fokus hablum minallah tapi juga bagaimana kita hablum minanas,” imbuhnya.
Khofifah juga menggaris bawahi pesan Syeikh Fadhil dimana mengajarkan pada manusia agar selalu menempatkan ilmu di atas segala hal serta menjadikan ilmu untuk menyelesaikan berbagai macam persoalan.
“Tetaplah semangat untuk meningkatkan derajat kita semua dan pembangunan kita semua dengan ilmu dengan ilmu dengan ilmu,” imbuhnya.
Di saat yang sama Gubernur Khofifah juga meminta Sayyid Fadhil memimpin shalat ghaib usai shalat Maghrib berjamaah yang diperuntukkan bagi seluruh korban meninggal dunia akibat Gempa di Turki dan sebagian Suriah.
Bahkan mantan menteri sosial ini juga menginstruksikan hal yang sama agar dilakukan di Masjid Al Akbar Surabaya. (Deasy)