Jatimhits.id (JOMBANG) – Sebanyak 421 ekor sapi di Jombang, terjangkit wabah penyakit mulut dan kuku atau PMK. Dari ratusan kasus itu, 19 diantaranya mati.
Hal itu disampaikan oleh Plt Kepala Dinas Peternakan Jombang, M Soleh, saat melakukan vaksinasi terhadap sapi yang terjangkit PMK di kandang milik Heri Mulyatno, warga desa Sugihwaras, Kecamatan Ngoro, Kamis (9/1/2025).
Sapi yang terjangkit PMK itu dilakukan karantina dijauhkan dari kawanannya.
Data Dinas Peternakan menyebutkan ratusan sapi yang terjangkit wabah PMK dan belasan diantaranya mati itu, dalam kurun waktu satu bulan atau sejak Desember 2024 hingga awal tahun 2025 ini.
“Jadi saat ini ada kurang lebih 421 kasus, angka kematian kemarin 19,” kata Soleh.
“Sampai saat ini tidak ada penutupan pasar hewan selama wabah PMK bisa dikendalikan. Intinya target kita meminimalisir sedikit mungkin wabah PMK ini,” tegasnya.
Sementara akibat wabah PMK itu, dampak yang dirasakan peternak sangat signifikan. Selain harganya yang terjun bebas, resiko kematian pada ternaknya cukup tinggi.
“Dampaknya luar biasa harganya menurun, terus yang kedua resiko di kematian sehingga merugikan peternak. Turun banyak, semula ngga ada PMK itu 15 juta sekarang bisa 8 sampai 9 juta,” jelas Heri.(owo)