Jatimhits.id (Surabaya) – Pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 ini, Bawaslu Kota Surabaya mengerahkan 4.210 petugas Pengawas yang terbesar di seluruh wilayah di Kota Surabaya.
4.210 petugas Pengawas Pilkada ini terdiri 3.964 Petugas Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS), 153 Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kelurahan/ Desa (PKD) dan 93 Panwaslu Kecamatan (Panwascam) se- Surabaya.
Novli Bernado Thyssen saat di temui usai gelar Apel Siaga Pengawasan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 beberapa waktu yang lalu di Jatim International Expo Conventional Exhibition (Jatim Expo), pastikan bahwa semua petugas pengawas siap mengawasi pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 di Kota Surabaya.
“Pengawasan sudah dilakukan 3 hari sebelum pelaksanaan Pilkada atau selama masa tenang hingga pelaksanaan Pilkada hingga penghitungan suara termasuk pelakukan pendampingan dan pengawasan distributor Logistik seperti Bilik dan Kotakdan kotak suara” kata Novli.
Dimana nantinya petugas Pengawas bisa melaporkan berbagai kejadian lewat aplikasi Siwaslih 2024 dan lewat google drive yang terjadi di lingkungan TPS maupun selama pelaksanaan pilkada seperti kekurangan logistik serta berbagai kecurangan yang mungkin terjadi di TPS .
Dia menekankan pentingnya koordinasi intensif antar pengawas, dari tingkat TPS hingga Bawaslu Kota. Patroli pengawasan secara intensif juga diinstruksikan untuk meminimalisir potensi pelanggaran selama masa tenang dan proses pemungutan serta penghitungan suara.
“Pengawas TPS, yang merupakan warga ber-KTP sesuai TPS, diharapkan memahami kondisi wilayahnya dan memetakan potensi kerawanan,” imbuh dia.
Patroli pengawasan diharapkan mencegah pelanggaran dan memberikan efek jera kepada pihak-pihak yang berniat melakukan kecurangan, seperti money politik. Selain itu, pengawasan juga memastikan ketersediaan logistik pemilu di setiap TPS tepat waktu dan jumlahnya mencukupi.
Novli yakin para petugas Pengawas ini akan bekerja semaksimal mungkin bahkan beberapa waktu yang lalu Bawaslu telah memberikan bimbingan teknis (Bimtek) kepada pengawas untuk memahami regulasi. Mereka optimis pengawas memahami aturan main dan dapat memberikan masukan yang objektif berdasarkan fakta dan data. (DL)