Jatimhita.id (Sidoarjo) – Perhelatan akbar Puncak Acara Satu Abad NU di GOR Delta Sidoarjo yang dihadiri jutaan manusia berakhir sudah. Kemeriahan dan keramaian para pengunjung perlahan lahan mulai hilang. Yang tersisa kini hanyalah sampah yang berserakan dimana mana, mulai sampah botol plastik, gelas plastik, kertas koran kertas pembungkus makanan dan lain lainnya.
Namun keberadaan sampah tersebut tidak bertahan lama setelah 1500 orang pasukan semut dari Universitas Nahdatul Surabaya (UNUSA) datang dan menyapu bersih semua sampah yang berada di jalan Pahlawan dan Jalan Ponti Sidoarjo. Dimana ke dua jalan itu merupakan jalan utama menuju GOR Delta Sidoarjo tempat berlangsungnya Puncak Acara Satu Abad NU.
salah satunya Nur Lailatul Ainiya, mahasiswi Program Sudy (Prodi) S1 Kesehatan masyarakat (Kesmas) Unusa angkatan 2019 yang ikut dalam gerakan sosial Pasukan Semut Unusa, yang tergabung dalam pleton 40.
“saya sangat bersyukur bisa tergabung dalam Pasukan Semut Unusa. Krena misi ini merupakan misi sosial untuk mewujudkan kebersihan lingkungan. Dimana dalam mata kuliah saya di Prodi Kesehatan Masyarakat juga terdapat mata kuliah Kesehatan Lingkungan (Kesling) . Jadi kegiatan Pasukan Semut ini merupakan implementasi mata kuliah Klesing, ‘ kata Nur Lailatul Ainiya ketika ditemui usai pengambilan sampah pada acara Satu Abad NU Selasa (7/2/2023) kemarin.
perempuan asal Sidoarjo ini men bahkan bahwa apa yang dilakukan Pasukan Semut Unusa ini adalah menjaga lingkungan tetap sehat, karena kualitas kesehatan berawal dari kesehatan lingkungan yang ditentukan melalui pencapaian atau pemenuhan standar baku mutu kesehatan lingkungan dan persyarakatan kesehatan.
Hal ini selaras dengan misi Pasukan Semut Unusa di Prodi Kesmas yaitu menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang sigap meminimalisir dan menangani adanya bahaya baru dari lingkungan dengan berbagai cara, seperti memaksimalkan segala sudut sumber lingkungan.
“Beberapa hal yang akan kami terima dalam misi Pasukan Semut Unusa antara lain memahami adanya hubungan antara lingkungan hidup dan masyarakat, khususnya padahal yang punya pitensi berbahaya atau menimbulkan dampak/efek bagi kesehatan. Apalagi saat ini masyarakat sering acuh tak acuh pada kelestarian dan kebersihan lingkungan. Dimana pada akhirnya bisa memberikan berbagai dampak negatif,” imbuhnya.
Sementara itu Rektor Unusa, Prof. Dr. Ir. Achmad Jazidie, M. Engga mengatakan bahwa pada malam resepsi Satu Abad NU ini Unusa mengerahkan 1500 Pasukan Semut untuk pengambilan sampah yang dibuang tidak pada tempatnya. Dimana Pasukan Semut ini akan fokus di jalan Pahlawan dan jalan Ponti Sidoarjo yang merupakan titik lalu lintas peserta resepsi Puncak Satu Abad NU. Yang menjadi kendala yaitu kondisi jalan basah setelah diguyur hujan lebat. Namun hal ini dapat terselesaikan. Semua ini berkat kerja sama dan kerja cerdas para Pasukan Semut Unusa.
“Alhamdulillah misi Sosial Pasukan Semut Unusa telah melaksanakan pekerjaan mengumpulkan sampah setelah selesai acara Puncak Malam resepsi Satu Abad NU. Sehingga lokasi jalan Pahlawan dan jalan Ponti Sidoarjo tetap terjaga kebersihannya, ” kata pak rektor yang malam itu juga ikut tergabung dalam Pasukan Semut juga.
Lebih lanjut Jazidie menambahkan bahwa tujuan dibentuknya Pasukan Semut Unusa selain untuk membersihkan lokasi acara Satu Abad NU, juga inginbetikan kesadaran pada masyarakat tentang arti menjaga dan merawat jagat dalam segala sektor termasuk lingkungan. Hal ini sangat penting sekali namun banyak diabaikan oleh masyarakat.
Melalui Pasukan Semut Unusa ini, semoga dapat ditiru oleh masyarakat, betapa pentingnya membuang sampah pada tempatnya dan menjaga kebersihan lingkungan.
“Sebagai warga negara yang baik, masyarakat harus memiliki kepedulian yang tinggi terhadap kelestarian lingkungan hidup di sekitarnya sesuai dengan kemampuan masing-masing. Melalui Pasukan Semut Unusa ini, kami mencoba mengajak masyarakat untuk menjaga dan merawat bumi,” ungkap Jazidie yang malam itu juga mendampingi para Pasukan Semut melaksanakan misi. (Deasy)