Jatimhits (JOMBANG) – Pemerintah desa Kepatihan, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang, Selasa (17/09/2024) pagi meluncurkan angkutan untuk para pelajar desa setempat yang terdampak aturan PPDB.
“Jadi gini mas, alasan kenapa saya mau launching angkutan pelajar. Satu, ini adalah anak-anak yang terdampak oleh aturan PPDB yang mana mereka akhirnya tidak bisa diterima di SMP terdekat,” terang Kepala desa Kepatihan Erwin Pribadi.
Kembali dijelaskan Erwin, berbagai alasan membuat para orangtua mengeluh bahkan curhat ke dirinya lantaran setiap hari harus mengantar anaknya ke sekolah dengan jarak yang cukup jauh.
“Karena dengan banyak alasan yang mereka akhirnya dikalahkan oleh selembar kata kartu keluarga yang menyatakan jaraknya lebih dekat. Kemudian setelah mereka tidak diterima itu banyak orang tua mengeluh, yang tanda kutip menangis pada saya,” kata Erwin menerangkan.
Banyak para orangtua siswa yang setiap pagi bahkan menggunakan sepeda angin mengantar anaknya ke sekolah dengan jarak hingga 5 kilometer.
“Ibunya itu mengantar pakai sepeda angin. Nah ini yang kemudian menginspirasi saya bagaimana memberikan kemudahan buat mereka. Dan desa kepingin hadir membantu kesulitan mereka,” ujar Erwin.
Sementara untuk teknis dari angkutan pelajar ini, dikatakan Erwin bahwa pihak desa memberikan subsidi 50 persen untuk antar jemput ke sekolah.
“Kemudian teknisnya mas, mereka ini kami subsidi 50% dari biaya angkut pulang pergi ya. Jadi mereka cukup hanya membayar Rp 1.500 saja, kemudian sisanya desa yang menanggung,” ucapnya.
Subsidi angkutan pelajar itu sendiri menurut Erwin anggarannya bersumber dari dana desa
“Itu kami ambilkan dari dana desa tahun anggaran PAK, perubahan anggaran tahun 2024,” katanya.
Kemudian, lanjut Erwin untuk sementara memang hanya satu kendaraan, karena pihaknya masih menginventarisir anak-anak sekolah yang sekolahnya jauh, seperti di SMPN 3 dengan SMPN 5.
“Target saya itu kurang lebih antara 3-4 kendaraan atau paling tidak 60 anak warga prasejahtera yang memang sekolahnya jauh dari desa kepatihan,” ujar Erwin.
Sebelum peluncuran angkutan pelajar di desanya, Erwin mengaku sudah berupaya menyampaikan hal itu ke Dinas Perhubungan Jombang.
“Waktu itu saya komunikasi langsung dengan Pak Budi (Kepala Dinas Perhubungan Budi Winarno), namun tidak ada tindak lanjut, saya tunggu tidak ada tindak lanjut,” ungkap Erwin.
Erwin berharap untuk kedepan di Kabupaten Jombang ketika ada anak anak yang jarak sekolahnya jauh, pemerintah daerah hadir untuk memfasilitasi. Selain itu juga agar anak anak usia sekolah tidak menggunakan kendaraan bermotor roda dua karena belum cukup umur dan tentu membahayakan.
“Itu juga menunjang program pemerintah. Jadi harapan saya pemerintah itu hadir mas,” tandasnya.(owo)