Jatimhits.id (Gresik) – Daun pepaya jepang ternyata memiliki segudang manfaat. Selain untuk kesehatan, ternyata daun pepaya jepang ini juga bisa digunakan untuk pembasmi larva atau jentik nyamuk.
Di tangan dua siswa MTs NU Trate Gresik, yaitu Keysa Nirmala (15) dan Az-Zahra Hijriyah Eibowo (15), daun pepaya jepang ini diolah menjadi cairan pembasmi larva atau jentik nyamuk.
Berkat inovasi yang diberi nama Larvasida ini siswi kelas sembilan ini meraih juara 2 dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) Nasional Creativity Competition 2022/2023 yang diadakan SMA Darul Ulum 1 Unggulan BPPT Jombang beberapa waktu yang lalu.
Menurut Az-Zahra Hijriyah Wibowo mengatakan bahwa penemuan bahan pembasmi jentik nyamuk berawal dari keprihatinan atas banyaknya nyamuk dilingkungan tempat tinggal. Dan kebanyakan selama ini pembasmi larva atau jentik nyamuk memakai bahan kimia. Tidak ada yang menggunakan baham alami.
“Kemudian kami juga melihat banyak tanaman pepaya Jepang yang belum dimanfaatkan, sehingga muncul temuan ini,” ungkap Zahra, Senin (6/2/2023).
Daun pepaya Jepang sendiri, kata Zahra, memiliki berbagai senyawa yang bisa membasmi jentik nyamuk. Adapun kandungannya yakni senyawa flavonoid, tanin, dan saponin.
“Kandungan senyawa di pepaya Jepang ini tak dapat ditemukan di pepaya lainnya. Itu menjadi alasan kami memakai daun pepaya Jepang,” kata Zahra.
Ditambahkan Keysa, untuk proses membuatan ekstrak pembasmi jentik nyamuk ini sangat mudah. Terlebih dahulu dipersiapkan bahan-bahan seperti daun pepaya Jepang dan cairan alkohol.
Dimana pepaya Jepang diambil daunnya. Selanjutnya daun tersebut di potong-potong dan dijemur hingga kering. Daun kering itu lalu di blender sampai menjadi serbuk halus dan dicampur dengan cairan alkohol.
“Campuran serbuk daun pepaya jepang dan alkohol ini kemudian direbus di suhu 70 derajat selama beberapa jam sampai menjadi ekstrak,” terang Keysa.
Lebih lanjut Keysa menjelaskan, untuk pemakaian ekstrak daun pepaya Jepang cukup dicampur dengan air dan dituang ke tempat yang ada jentik nyamuknya.
Sementara itu, Kepala MTs NU Trate Gresik Nduk Muslikhah mengaku bangga sekaligus senang atas capaian prestasi dari dua siswinya. Meski begitu, ia tak ada niatan untuk mendaftarkan hak cipta karya dua siswinya tersebut.
“Kami berharap hasil penelitian anak-anak bisa mengedukasi dan ditiru masyarakat,” ujar Nduk Muslikhah, didampingi Pembina Karya Ilmiah Remaja M Faiq Rofiqi.
Menurut Nduk Muslikhah, karya siswi yang diberi nama Larvasida ini memiliki banyak keunggulan, salah satunya mengunakan bahan alami dan tidak berbahaya bagi manusia.
“Karena bahannya sangat ramah lingkungan. Sehingga kalau dituangkan ke sungai atau selokan sangat aman,”pungkasnya sembari mencoba menuangkan cairan Larvasida di sekitar selokan sekolah. (Deasy/KH)