Jatimhits (JOMBANG)- Ratusan siswa/ siswi Madrasah Aliyah (MA) Darul Faizin Catak Gayam, Kecamatan Mojowarno, Jombang, Rabu (13/11/2024) siang menggelar aksi unjukrasa (unras)di sekolahnya. Aksi unras itu dipicu Tindakan kekerasan yang dilakukan oknum ketua Yayasan dan pelecehan seksual yang dialami sejumlah siswi oleh oknum kepala sekolah setempat.
Sebelum melakukan aksi, ratusan siswa dan siswi ini longmarch menuju sekolahnya sejauh 500 meter. Setibanya di sekolah, aksi ratusan siswa siswi ini langsung berjalan tegang. Bahkan sejumlah siswa harus diredam emosinya oleh rekan rekannya.
Salah satu siswa, Muhammad Rifki Adib, mengatakan aksi para siswa ini dipicu tindakan kekerasan yang diduga dilakukan Ketua Yayasan dengan memukul siswa menggunakan tongkat hanya karena tindakan sepele yakni membuang sampah bukan ditempatnya.
“Arogannya pernah memukul siswa dengan tongkat hanya karena siswa itu kalau menurut beliau membuang sampah sembarangan,” ujar Rifki.
Bahkan sejumlah siswi menangis karena teringat insiden pelecehan seksual yang diduga dilakukan Kepala Sekolah (kasek).
”kepala sekolah yang sering membuat hal-hal tidak senonoh kepada siswi. Contoh seperti memeluk, mencolek pinggang siswi atau bahkan hal-hal lainnya,” kata Rifki menambahkan
Untuk itu, para siswa menuntut agar Ketua Yayasan dan kasek dicopot dari jabatannya. Jika tidak, aksi mogok sekolah juga akan dilakukan hingga dipenuhi.
“Tuntutan dari siswa adalah kami ingin menurunkan jabatan ketua yayasan dan kepala sekolah. Kami tidak akan masuk sekolah dulu sebelum ketua yayasan dan kepala sekolah diganti,” tegas Rifki.
Sementara, Fitri, salah satu wali murid menyayangkan tindakan dugaan kekerasan dan pelecehan seksual yang menimpah para siswa dan siswi. tindakan semacam itu seharusnya tidak terjadi.
Dan parahnya lagi, sejumlah guru sempat diduga disandera oleh ketua yayasan hanya karena mengadu ke penasehat yayasan.
“Turunkan kepala sekolahnya karena dia bertindak yang tidak sepantansnya begitu. Itu muridnya itu dicolek-colek, ditepuk tepuk atau gimana itulah yang sekiranya nggak pantas. Tindakan ya dilecehkan seperti tindakan cabul itu katanya anak-anak tadi,” terangnya.
“Terus sama ketua yayasan itu juga kan tindakannya tidak berakhlakul karimah. Ya menantang muridnya begitu juga dia. Tidak menerima istilahnya masukan dari wali murid, dari murid, terus dia juga menyandera guru, begitu. Kami kan para wali murid dan murid kemarin ke penasehat gitu, dia setelah tahu info, kalau kita ke penasehat ada guru yang disandera tidak boleh pulang dari sini. Bukankah tindakan seperti itu tidak pantas ya?,” tandas Fitri dengan sedikit emosi.
Menanggapi tuntutan dari siswa dan wali murid, Akhmad Syiarudin, Ketua Umum YPPP Darul Faizin Assalafiyah, mengaku akan melakukan evaluasi. Pihaknya juga akan membentuk tim pencari fakta terkait dugaan tindakan kekerasan dan pelecehan seksual, dan tidak segan akan memberikan sangsi tegas jika terbukti.
“Jadi untuk yang tuntutan ketua yayasan, ketua yayasan itu bagian dari internal. Tidak bisa, tapi ini bisa jadi evaluasi yang sangat bagus. Untuk kepala sekolah, insya allah pihak yayasan akan segera membuat rapat evaluasi untuk segera membuat keputusan kebijakan yang baru, yang lebih baik, dan yang adil,” bebernya.
“Tapi untuk mengarah kesana, sebelumnya kami akan membentuk tim pencari fakta. Apakah aspirasi yang disampaikan tadi benar-benar faktual dan bisa dipertanggungjawabkan. Kalau itu memang bisa terpenuhi, maka dengan sadar ini bagian dari tanggungjawab kami, kami berjanji akan memberikan tindakan yang sangat terarah dan terukur, dan tetap bijaksana, bil hikmah,” pungkasnya.(owo)