Jatimhits.id (Gresik) – Selain kaya akan manfaat, daun kelor juga bisa dijadikan berbagai olahan makanan. Salah satunya dibuat olahan es gabus. Bahkan olahan es gabus daun kelor hasil kreasi dari Qarsafah Al Zahliyah Rahmawati Zulkarnain, siswa kelas V-Amerika SD Muhammadiyah 1 GKB Gresik ini menjadi Juara I tingkat Nasional dalam ajang Dancow Kreasi Anak Indonesia (DKAI) 2021.
Didampingi Ustadzah Farida Lutfiatul Jannah, Safah, panggilan akrab Qarsafah Al Zahliyah Rahmawati Zulkarnain, menuturkan bahwa olahan es gabus daun kelor yang diberi nama ‘Wonderful Ice’ yang menjadi Juara I ini mampu menyisihkan 3.351 karya inovasi se-Indonesia yang ikut berpartisipasi dalam ajang ini.
Dimana lomba DKAI kategori Inovasi terdiri atas empat pilar, yaitu Nutrisi, Seni dan Kreativitas, serta IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi), dan lingkungan.
Kepala SD Muhammadiyah 1 GKB Gresik ( SD Mugeb), M Nor Qomari merasa bersyukur karena SD Mugeb bisa mengantarkan siswanya meraih juara tingkat nasional. Prestasi ini dapat diraih atas sinergi yang baik dari berbagai pihak.
“Syukur alhamdulillah atas pencapaian Qarsafah ini. Prestasi ini membuktikan kekompakan dan antusias antara tiga elemen yaitu siswa, guru dan orang tua. Semoga capaian ini memberikan inspirasi untuk terus belajar dan berani perform potensi diri generasi pemenang dari SD Mugeb ,” ujar ayah tiga anak ini.
Ari, sapaan akrab dari M Nor Qomari juga menyampaikan pesan kepada Qarsafah dan seluruh siswa SD Mugeb untuk terus berprestasi.
“Qarsafah harus tetap rendah hati dan tetap berjuang menyusun mozaik masa depannya. Siswa SD Mugeb adalah generasi pemenang masa depan. Oleh karena itu harus terus bergembira dalam belajar dan berani mencoba hal-hal baru,” ungkapnya.
Untuk ke depannya, Ari berharap inovasi yang dilakukan Safah dilakukan siswa yang lain sehingga menjadi budaya di SD Mugeb.
“Kedepannya kami akan terus menjadikan inovasi sebagai kultur sekolah,” tutur Ari.
Melalui project ini, sambungnya, Safah berhasil mencerminkan profil pelajar pancasila di SD Mugeb, yaitu berkebhinekaan global dan kreatif.
“Ide project ini sangat bagus, bisa mengkreasikan local wisdom atau kearifan lokal berupa daun kelor yang tumbuh subur di ekowisata SD Mugeb. Kreasi ini menjadi jajanan tradisional yakni es gabus yang enak dan unik, sehingga lebih punya nilai dan masyarakat juga bisa merasakan manfaat daun kelor,” jelasnya.
Menurut Safah, ‘Wonderful Ice’ merupakan karya inovasi es gabus berbahan dasar daun kelor itu dipilih berdasarkan hasil diskusi bersama pembimbingnya yaitu Ustadzah Farida. Selain ingin mengenalkan manfaat daun kelor pada masyarakat luas yang diolah menjadi jajanan tradisional yakni es gabus.
“Berdasarkan wawancara saya dengan teman-teman, banyak dari mereka yang tidak tahu tanaman kelor. Tidak menutup kemungkinan banyak orang di luar sana juga tidak tahu tanaman kelor apalagi manfaatnya. Padahal manfaat daun kelor itu sangat banyak. Oleh karena itu, kami berinisiatif mengolah daun kelor menjadi es gabus agar lebih enak dikonsumsi sehingga banyak orang yang suka dan akhirnya tahu tanaman kelor dan berbagai manfaatnya,” ujarnya.
Saat ditanya tentang manfaat daun kelor, gadis berkulit putih ini menjelaskan bahwa daun kelor memiliki berbagai manfaat.
“Diantaranya adalah sebagai sumber alami senyawa anti kanker. Daun kelor mengandung antioksidan, vitamin, mineral, asam folat, kalsium, dan zat besi yang baik untuk tubuh,” katanya.
Ssafah mengatakan, rasa ‘Wonderful Ice’ itu mirip dengan matcha. “Rasanya mirip matcha,” ungkapnya.
Dia tidak menyangka kreasinya itu menjadi juara tingkat nasional.
“Kayak mimpi waktu ‘Wonderful Ice’ disebutkan sebagai juara I,” ungkapnya senang.
Menurut Farida, Safah sudah memiliki pengetahuan yang baik serta kemampuan public speaking yang mumpuni sehingga semakin memperlancar setiap tahap seleksi hingga menjadi juara DKAI.
“Safah ini pinter, dia sangat tekun dan gigih, dia sangat suka dan semangat mempelajari hal baru. Karena dia juga ikut ekstrakurikuler MC di sekolah, kemampuan public speakingnya sudah tidak diragukan lagi, presentasinya sangat lancar di hadapan dewan juri,” puji Farida. (KHF)