Jatimhits.id (Lumajang) – Badan Penanngulangan Bencana Jawa (BPBD) Jawa Timur akan terus melakukan kegiatan Pembentukan Destana Jatim.
Memasuki minggu ke dua Bulan Juni 2023 ini, kali ini sasarannya beralih ke Kabupaten Bangkalan, Sampang, Lumajang dan Kota Pasuruan.
Untuk di Kabupaten Lumajang sendiri, pembentukan Destana menyasar tiga desa terdampak banjir lahar dingin Gunung Semeru, yaitu Desa Kutorenon Kec. Sukodono, Desa Kloposawit Kec. Candipuro dan Desa Selokbesuki juga di Kec. Sukodono.
Selama ini, desa-desa tersebut memang kerap terdampak bencana, utamanya saat terjadi luapan lahar dingin Gunung Semeru. Termasuk, saat banjir lahar dingin, April lalu.
Mewakili Kalaksa BPBD Jatim, Analis Kebencanaan Dadang Iqwandy mengatakan, pembentukan Destana ini memang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam menghadapi bencana.
“Seperti kita diketahui, saat terjadi banjir lahar dingin, 18 April 2024 lalu, dari sekian desa yang terdampak, Desa Kloposawit dan Desa Kutorenon tercatat sebagai daerah yang terdampak cukup parah,” jelas Dadang Iqwandy Analis Kebencanaan BPBD Jatim saat acara pembukaan Destana di Desa Kutorenon Kabupaten Lumajang, Sabtu (15/6/2024).
Selain kerugian material yang signifikan di desa Kloposawit selain Jembatan Mujur II yang terputus aksesnya, tanggul Sungai Mujur juga mengalami kerusakan cukup parah akibat terjangan lahar dingin. Bahkan ada 2 orang korban meninggal dunia yang berasal dari RT 14 RW 07 dusun Jurug Geger Desa Kloposawit.
Selain itu di Desa Kutorenon juga tidak kalah parah, tercatat sedikitnya, 275 rumah terdampak banjir terendam material lumpur dan ranting-ranting pepohonan.
Sementara itu, Kalaksa BPBD Lumajang, Patria Dwi Hastiadi menyampaikan apresiasi atas penunjukan tiga desa di Kabupaten Lumajang sebagai fokus Destana 2024.
“Selama ini, desa-desa tersebut memang kerap terdampak bencana alam, seperti saat terjadi luapan lahar dingin Gunung Semeru,” kata Patria.
Nantinya masyarakat yang tinggal di desa desa yang sudah ditetapkan sebagai sasaran Destana akan menerima pelatihan selama tujuh hari. Mereka akan mendapatkan pemahaman seputar bencana dan bagaimana upaya penanggulangannya.
“Ikuti dengan baik dan aktif. Karena apa yang diajarkan para fasilitator nanti akan sangat bermanfaat bagi panjenengan semua,” tegasnya.
Selain mendapatkan pelatihan, nantinya masing-masing desa sasaran juga akan menerima bantuan berupa 100 bibit pohon produktif. Hal ini sebagai upaya untuk mendukung pemulihan lingkungan yang berkelanjutan.
Keberadaan Desa Tangguh Bencana (Destana) ini di harapkan dapat mengurangi resiko serta dampak yang ditimbulkan dari bencana alam.
Hadir dalam pembukaan pembentukan Destana di Desa Kutorenon, Kalaksa BPBD Lumajang Patria Dwi Hastiadi, Analis Kebencanaan BPBD Jatim Dadang Iqwandy, Camat Sukodono Dian Nurwisundah, Forkopimcam setempat dan Kades Kutorenon, Faisal Rizal. (Dsy)