Jatimhits (JOMBANG)– Warga Desa Manduro, Kecamatan Kabuh, Jombang, berebut bantuan air bersih dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, Kamis (22/11/2024).
Kondisi itu terjadi akibat krisis air bersih yang terjadi sejak hampir sepekan ini atau pasca terbakarnya sumur pompa Pamsimas pada Senin (18/11/2024) lalu.
Begitu mobil tangki air bersih BPBD Jombang tiba, para warga langsung mengerumuninya dengan membawa berbagai wadah seadanya seperti ember, galon hingga jiriken.
Namun pemandangan berbeda dari beberapa hari sebelumnya, warga tampak rapi mengantri bergantian. Kini, warga langsung menguras tandon tandon lipat bantuan dari Pemkab Jombang yang diisi air di setiap sudut desa.
“Kemarin kita mendapat bantuan tandon lipat memang dari Pemkab Jombang, ada 10 buah dan dibagi untuk tiga dusun yang terdampak,” ujar Noto, Sekretaris Desa Manduro.
Begitu air diisi ke tandon lipat, warga langsung berebut mengambil air. Bahkan warga yang tak sabar langsung menciduk air di dalam tandon menggunakan ember yang dibawanya.
“Sampai hari ini memang masih mengandalkan bantuan saja, karena memang air pam tidak bisa mengalir ke rumah warga,” kata Noto.
Krisis air, memang terjadi dalam 4 hari terakhir di Desa Manduro setelah Pamsimas terbakar. Hingga kini kondisi sumur masih tak bisa digunakan.
“Mandi cuci sebenarnya sih ada, bisa pakai sumur gali, tapi kalau untuk minum dan masak ini nunggu bantuan,” tandasnya Noto.
Disisi lain, Plt Kalaksa BPBD Jombang, Wiku Birawa Felipe Diaz Quintas, mengatakan bantuan air memang masih dikirim ke Desa Manduro setiap hari.
“Sampai kapannya, kita belum bisa pastikan, yang jelas selama masih dibutuhkan ya kita upayakan penuhi,” tukasnya.(owo)