Jatimhits (JOMBANG )– Khawatir terjangkit “penyakit” judi online alias judol, hand phone (HP) tenaga medis dan pegawai Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jombang dilakukan pemeriksaan oleh bagian kepegawaian.
Supervisi pemeriksaan HP tenaga medis dan pegawai itu dipimpin langsung Direktur RSUD Jombang, Ma’murotus Sa’diyah, pada Senin (25/11/2024) siang.
Sasaran pertama yakni ruangan kepegawaian, Dimana HP milik pegawai diperiksa satu persatu untuk mencari, apakah terdapat aplikasi judi online atau tidak.
Selanjutnya, sasaran supervise yakni di ruang perawatan Yudistira. Lagi lagi, HP tenaga medis diperiksa satu persatu.
Riza Agus Dwi, salah satu tenaga medis atau pegawai RSUD Jombang, mengatakan sangat mendukung apa yang dilakukan pimpinannya tersebut.
“Kami selaku karyawan juga mungkin dari teman-teman yang lain sangat mendukung dengan tindakan itu, karena memang marak sekali terjadi judi online di indonesia, apalagi di kabupaten jombang juga mungkin banyak juga,” katanya.
“Memang judi itu apa ya istilahnya, merusak dari semua lini kehidupan. Mungkin kantongnya juga akan kering, rumah tangga juga akan bermasalah, dan mungkin kinerja juga akan rusak semua karena judi online,” imbuh Riza menegaskan.
Sementara itu, Direktur RSUD Jombang yang akrab disapa Ning Eyik, mengatakan bahwa judi online kini sudah merambah ke semua kalangan masyarakat tak terkecuali profesi pekerjaan, baik ASN maupun tenaga medis.
“Dan ini sangat berbahaya karena mempengaruhi kinerja dan etika dari teman-teman ASN maupun non-ASN. Oleh karena itu, kami melakukan sosialisasi di apel di group,” ujarnya.
Upaya supervisi ini, tambah Ning Eyik, dilakukan sebagai bentuk pencegahan agar para tenaga medis atau pegawai tidak terpengaruh judi online.
“Secara kita melakukan supervisi, supervisi yang mendadak ya namanya supervisi, kami turun ke pelayanan maupun non-pelayanan, mengecek HP teman-teman satu persatu ada atau tidak aplikasi judi online di dalam hp mereka,” ujarnya menjelaskan.
Apabila ditemuka aplikasi judi online di hp milik tenaga medis atau pegawai, akan ditindak di bagian kepegawaian.
“Ya, kalau ditemukan akan kami proses di kepegawaian, dilakukan pembinaan, dan mungkin investigasi, dan nanti akan kami tindak lagi itu segera. Alhamdulillah kita belum ada,” pungkasnya.(owo)