Jatimhits (JOMBANG) – Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Forum Rembug Masyarakat Jombang (FRMJ) menggelar aksi unjukrasa (Unras) di depan kantor kejaksaan negeri (Kejari) di jl. Wahid Hasyim, Selasa (17/09/2024).
Aksi unras yang dilakukan FRMJ ini cukup unik, yakni dengan berkostum badut sambil membentangkan tulisan bernada sindiran seperti “badut pungli,” “badut koruptor,” dan “badut gratifikasi.”
Dalam orasinya Ketua FRMJ Joko Fatah Rochim, menyuarakan bahwa badut itu sebagai simbol tidak adanya keseriusan aparat penegak hukum (APH) dalam menangani kasus korupsi di kota santri.
“Bahwa aparat penegak hukum seolah bermain-main dalam menangani perkara korupsi di Jombang,” teriak Fatah.
Diungkapkan Fatah, bahwa saat ini setidaknya ada tujuh kasus dugaan korupsi di Jombang yang masih belum terselesaikan. Dan yang paling disorot adalah kasus penyimpangan dana proyek Rumah Burung Hantu (Rubuha) senilai Rp 734 juta yang bersumber dari APBD-P tahun 2020 hingga dugaan penyelewengan dana pembangunan sumur di Desa Sidomulyo, Kecamatan Megaluh tahun 2023 lalu.
Lebih lanjut, Fatah mengatakan masih banyak kasus korupsi lainnya yang belum terselesaikan seperti dugaan korupsi program bantuan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) tahun 2021 senilai Rp 500 juta, dugaan penyalahgunaan dana penyertaan modal sebesar Rp 50 juta per anggota di Badan Usaha Milik Desa Bersama (BumDesMa) oleh 10 desa di Jombang.
“Dugaan penyimpangan hibah lahan Sentra IKM Slag Aluminium di Kecamatan Sumobito, yang diduga melibatkan pimpinan Koperasi Setia Mahardika Sejahtera (SMAR’s),” kata Fatah.
“Jika kasus-kasus ini terus berlarut-larut tanpa ada penyelesaian, kami tidak akan berhenti berjuang dan terus menggelar aksi unjukrasa,” pungkas Fatah.(owo)