Jatimhits (JOMBANG) – Sejak tahun 2015 Madrasah Tsanawiyah Al Hikam yang berada di Desa Jatirejo, Kecamatan Diwek, Jombang menjadikan pengelolaan sampah plastik, seperti botol bekas air mineral maupun bungkus plastik dari makanan ringan sebagai kurikulum sekolah.
Kepala Madrasah Tsanawiyah Al Hikam, Maftuhah Mustiqowati, menjelaskan selama ini konsen ke lingkungan terutama pengelolaan sampah plastik yang menjadi masalah besar.
“Jadi kami konsen ke lingkungan Khususnya pengelolaan sampah yang memang menjadi masalah besar di Indonesia ini adalah masalah plastik,” terang Mustiqowati saat ditemui di kantornya, Jumat (25/10/2024).
Pengolahan sampah plastik itu nantinya dijadikan ekobrik yang ramah lingkungan. Yang mana hal itu masuk dalam kurikulum sekolah sebagai salah satu syarat untuk mengikuti ujian.
“Sehingga pembuatan ekobrik ini masuk dalam kurikulum kita, syarat mengikuti ujian dan menyertakan ekobrik. Supaya, apa ya, kegiatan ini memang awalnya seperti dipaksa, tapi sesuatu kebaikan kan memang harus dipaksakan untuk anak-anak kita, sehingga sudah menjadi sebuah habit,” katanya menjelaskan.
Sementara itu, untuk pemanfaatan ekobrik itu bisa beraneka macam. Semisal untuk tembok sekat ruangan maupun hiasan dinding di sekolah.
“Oh iya, banyak (manfaatnya) ya, bisa tembok sekat gitu, kemudian seperti ini berfungsi jadi mading, buat selfie, kemudian juga partisi, bisa dibuat meja, kursi, jadi banyak-banyak manfaatnya,” ucap Mustiqowati.
Sedangkan manfaat bagi para siswa yakni memberikan pembelajaran rasa tanggungjawab semisal tidak membuang sampah disembarang tempat dan cara pemanfaatannya yang betul.
“Manfaatnya sebetulnya satu, membelajari anak tanggung jawab, sampahmu adalah tanggung jawabmu. Dia tidak kemudian membuang sampah sembarangan, itu kan salah satu tanggung jawab,” tegas Mustiqowati.(owo)