Jatimhits.id (Sidoarjo) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memberikan perhatian khusus pada siswa dan guru SMAN 1 Sidoarjo yang meninggal usai mengalami kecelakaan di Tol Ngawi pada pekan lalu.
Bahkan secara khusus Gubernur Khofifah menyempatkan menjenguk Anzumil, salah satu siswa SMAN 1 Sidoarjoa yang menjadi korban kecelakaan di Tol Ngawi pada Kamis (18/1/2024) yang saat ini sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sidoarjo.
Saat menjenguk korban, Rabu (24/1/2024) Khofifah membawa kue tart karena Anzumil pada hari itu sedang berulang tahun.
“Selamat Ulang Tahun ya nak, semoga lekas sembuh juga ya nak. Sebentar lagi Anzumil juga harus menentukan pilihan mau kuliah dimana, jurusan apa jadi harus semangat ya nak,” ucap Khofifah didampingi Kepada Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Aries Agung Paewai.
Bahkan pada kesempatan ini sebelum menyerahkan kue tart, terlihat Khofifah bersama Aries mendoakan Anzumil yang terbaring di ranjang.
Sebelum menjenguk Anzumil di RSUD Sidoarjo, Khofifah juga melakukan doa dan tahlil yang digelar SMA Negeri 1 Sidoarjo di Masjid SMAN 1 Sidoarjo bersama 1.257 siswa, 80 staf, dan 10 orang komite SMAN 1 Sidoarjo yang dipimpin oleh KH. Achmad Rofiq Sirodj.
Pada kesempatan ini Khofifah juga menyampaikan duka cita atas meninggalnya 2 orang yang menjadi korban kecelakaan di Tol Ngawi.
“Innalilahi wa innailaihi raji’uun, kami menyampaikan duka cita mendalam atas dipanggilnya Ibu Sutining dan ananda Nabil Asfa Putra keharibaan Allah SWT , Insya Allah dipanggil dalam keadaan khusnul khatimah, dipanggil dalam jiwa yang tenang dan dimasukkan ke surganya Allah,” kata Khofifah.
Selain itu Mantan Menteri Sosial ini menyampaikan kepada keluarga besar SMAN 1 Sidoarjo dan keluarga almarhum agar ikhlas melepas almarhum. Gubernur Khofifah meyakinkan bahwa dengan ikhlas melepas almarhum, akan membuat almarhum bahagia di sisi Allah.
“Kita ikhlaskan kepergian Ibu Sutining dan ananda Nabil, insyaallah mereka bahagia disisi Allah, kepada keluarga almarhum bisa membaca penggalan surat Al fajar ayat 27-30 supaya hatinya juga tenang menghadapi musibah ini,” ucapnya.
Orang nomor satu di Jatim ini pun mengajak agar seluruh guru, staf dan siswa di SMAN 1 Sidoarjo terus meluangkan waktu untuk mendoakan almarhum dan almarhumah. Caranya dengan mengirimkan bacaan surat Al Fatihah kepada almarhum.
Tak hanya itu, Gubernur perempuan pertama di Jatim ini juga memupuk dan memberikan semangat kepada seluruh siswa kelas XII SMAN 1 Sidoarjo. Karena dalam waktu dekat maksimal 15 Februari 2024 mereka harus menentukan pilihan untuk masuk di jurusan, fakultas, dan perguruan tinggi yang mereka cita-citakan.
“Harus dibangun semangat bersama untuk mereka, bahwa mereka tetap harus membangun semangatnya, memberikan prestasi terbaiknya di akhir masa studi di kelas dua belas ini,” katanya.
Mantan Menteri Sosial RI ini juga berpesan agar para siswa tidak takut untuk bercita-cita tinggi. Ia juga memotivasi mereka agar selalu berpikir positif dan tentu dibarengi dengan ikhtiar yang luar biasa untuk menggapai mimpi atau cita-cita tinggi mereka.
“Allah akan memberikan kepada kita sesuai dengan apa yang kita persangkaan kepadaNya, ini hadist qudsi, maka semua harus _positif thingking,_ harus _husnudzon_ terhadap Rohman rohimnya Allah,” pesannya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Sidoarjo Eko Redjo Sunariyanto menyampaikan bahwa kegiatan doa dan tahlil bersama ini telah diselenggarakan sejakDi hari Senin lalu. Ia juga mengungkapkan bahwa SMAN 1 Sidoarjo juga telah melakukan berbagai persiapan dan penguatan kepada siswa kelas XII yang harus menentukan pilihan mereka ke perguruan tinggi.
“Kami juga mengundang kakak kelas mereka, alumni SMAN 1 Sidoarjo yang di UI, UNAIR, ITS, UGM, dan perguruan tinggi negeri lainnya untuk datang kesini dan memberikan motivasi untuk adik-adik mereka yang di kelas dua belas,” ucapnya.
Seperti diketahui, rombongan siswa SMAN 1 Sidoarjo itu berangkat menuju Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta untuk melaksanakan kegiatan kunjungan kampus pada Selasa (16/1/2024). Namun saat sedang dalam perjalanan pulang ke Sidoarjo, bus yang mereka tumpangi mengalami musibah kecelakaan di Tol Ngawi.
Kecelakaan tersebut menyebabkan dua orang meninggal dunia. Mereka adalah Guru Bimbingan Konseling bernama Sutining Hidayah (60) dan siswa bernama Nabil Asfa Putra (17). (Della/red)