Jatimhits.id (Surabaya) – Ditengah maraknya film bernuansa horor, Starvision justru menghadirkan film drama religi yang diadaptasi dari novel best seller karya Berlian Kimberly dengan judul yang sama yaitu “Laut Tengah”.
Film yang berlatar belakang dikawasan Korea Selatan, dengan menampilkan beberapa spot pemandangan cantik spot korea dan diselingi pengunaan bahasa korea pada beberapa adegan, serta menyelipkan cerita peradaban Islam yang mungkin tidak banyak diketahui hen Z mauoun Milenial saat ini menjadi warna tersendiri dari film yang tayang serentak di seluruh bioskop di Indonesia pada awal bulan Oktober 2024 ini.
Secara kebetulan, semua nama karakter dalam film ini memiliki hubungan yang tidak terduga karena semua negara terhubung dengan Laut Tengah, Laut yang menghubungkan dengan tempat bersejarah dalam peradaban Islam. Dimana Turki dengan Masjid Hagia Sophia, Mesir dengan Alexandria dan Tanah Syam yang meliputi Suriah dan Palestina dengan Masjidil Aqsa. Dan Selat Gibraltar yang merupakan pintu masuk ke perairan Laut Tengah.
Film Laut Tengah tidak hanya menyuguhkan tentang percintaan religi saja, namun ada kegigihan mewujudkan cita-citanya,dan keiklahsan dan rela menjalani takdir Allah. Film yang menghadirkan berbagai konflik perjalanan hidup seorang perempuan untuk mewujudkan mimpi.
Film ini juga menguras emosi penonton. Bahkan saat nonton bareng di bioskop XXI di Tunjungan Plaza (TP) Surabaya banyak penonton yang menitikkan air mata.
Film yang diproduksi Chand Parwez dan di sutradarai oleh Archie Hekagery dengan skenario Oka Aurora ini merupakan film yang mengharukan dan penuh tantangan dalam menjalani kehidupan di tengah situasi tersulit dan berbagai konflik yang hadir melalui takdir Allah untuk mewujudkan sebuah cita-cita.
Film yang menceritakan tentang mimpi seorang wanita bernama Haia yang di perankan oleh Yoriko Angeline yang mempunyai cita-cita menjalani pendidikan Master di Korea. Namun sayang mimpi untuk sekolah S-2 kandas setelah ayahnya meninggal dunia dan bea siswa yang diinginkan tidak disetujui. Semua kehidupan Haia berubah. Bahkan oleh sang tante, Haia sempat dijerumuskan di dunia malam, ia pun mengubur mimpinya
Berkat dukungan Zidan sahabatnya, mimpi sekolah S-2 ke Korea hadir lagi. Namun sayang takdir berkata lain. Zidan meninggal dunia akibat kecelakaan saat akan menjemput Haia. Hilang sudah harapan Haia keluar dari dunia hitam dan mimpinya berlanjut.
Ditengah keterpurukan itu, tiba-tiba ada angin segar yang dihembuskan Prof untuk Haia bisa berangkat ke Korea dan mewujudkan mimpinya dengan catatan mau menjadi istri kedua keponakannya Bhumi yang menjadi salah satu dosen di Korea yang diperankan oleh Ibrahim Risyad.
Akhirnya Haia menerima semua persyaratan itu. Meski banyak konflik yang terjadi selama di Korea, menjadi istri ke dua dan mewujudkan mimpinya menyelesaikan S-2.
Haia pun terjebak dalam dilema antara berjuang mewujudkan mimpinya mendapat bea siswa, suami Bhumi, istri pertama Aisha yang berjuang melawan penyakit kankernya dan sang anak yang bernama Suri yang tidak menerima Haia menjadi ibu barunya.
Permasalahan kembali hadir disaat bea siswa Haia disetujui, istri pertama Bhumi meninggal dan Haia tahu ternyata Bhumi ada di sana dengan kematian Zidan sahabatnya.
Akankah takdir menyatukan mereka dan mewujudkan mimpi Haia??
Menurut Ibrahim Risyad ( Bhumi), tantangan di Film Laut Tengah adalah harus bisa bahasa Korea dan mengetahui tentang seluk beluk kehidupan di Korea. Karena lokasi syutingnya memang banyak dilakukan di Korea.
Bahkan sebelum syuting, ia secara khusus belajar bahasa Korea selama kurang lebih 2 minggu.
“Karena banyak yang menggunakan logat atau berbicara menggunakan bahasa Korea maka sebelum syuting saya harus kursus bahasa Korea selama 2 minggu. Untuk syutingnya sendiri dilakukan di Korea selama 9 hari,” ujarnya saat Pers Confrence usai Nobar Film Laut di Bioskop Tunjungan Plaza Surabaya, Jumat (4/10/2024)
Sementara itu bagi Yoriko Angeline ia sangat bersyukur bisa memerankan karakter Haia dalam Film Laut Tengah ini.
Selain bisa mempelajari hal baru dan pengalaman baru di film ini karena tantangan di film ini selain harus bisa berbahasa Korea, ia juga harus cepat beradaptasi dengan cuaca dan suhu udara di Korea yang tidak sama dengan di Indonesia. Selain itu ia juga harus beradaptasi juga dengan mood saat syuting berlangsung, karena syuting yang sedih tiba-tiba harus syuting dalam suasana bahagia, tertawa dan ceria.
“Selama di Korea selain dapat belajar bahasa baru, budaya dan mengetahui keindahan Korea, budaya , saya juga bisa belajar tentang peradaban Islam di Korea yang memiliki Majelis Keilmuan Islam di Masjid Itaewan,” katanya.
Selain Ibrahim Risyad dan Yoriko Angeline peran yang sangat mencuri perhatian para perempuan adalah Gabriel Prince yang memerankan sosok Choi Haeul sahabat Haia saat di Korea.
“Saya harus bisa berbicara dengan logat Korea dengan benar,” ujar Gabriel.
Berliana Kimberly sang penulis novel sangat senang dan bersyukur karena kisah yang ditulis di novelnya bisa dihidupkan kembali oleh para pemeran dan tim produksi, meski awalnya sempat ragu apakah nanti ada perbedaan dari novel ke film.
Dimana novel Laut Tengah ini merupakan artikel ilmiah sekaligus pengalaman saat kuliah di Korea tahun 2018-2019 lalu. Kemudian dituangkan dalam sebuah cerita fiksi yang ditulis tahun 2022 silam dan menjadi best seller.
Dalam Film Laut Tengah ini Starvision mencoba menghadirkan sesuatu yang baru dalam drama religi yang tidak hanya menghibur tetapi dapat mengisnpirasi meski dalam kondisi dan situasi tersulit kita tidak boleh patah semangat dalam menjalani takdir Allah untuk mengejar dan mewujudkan mimpi dan cita-cita kita.
Jadi jangan lupa siapkan tisu saat menonton film Laut Tengah di bioskop kesayangan Anda dan Anda bisa merasakan kisah perjuangan Haia hingga mewujudkan mimpinya. (Deasy)